laporan kadar air tanah
LAPORAN
KADAR AIR TANAH
Disusun
Oleh :
NAMA : PUTU EKA IRAWAN
NIM : G11113513
KELOMPOK : 15
ASISTEN : SAHNUR
LABORATORIUM
FISIKA TANAH
JURUSAN
ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tanah memiliki sifat-fisik yang
berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Salah satu sifat fisik tanah yaitu kadar
air tanah. Kadar air tanah merupakan banyaknya air tanah yang hilang bila massa
tanah dikeringkan alam oven bersuhu 1050C sehingga diperoleh berat kering tanah
yang tetap. Air yang hilang karena pengeringan
merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Kadar air tanah
dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume
tanah.
Air
merupakan senyawa yang penting yang dibutuhkan makhluk hidup. Keberadaan air juga
berpengaruh pada proses pelapukan mineral dan bahan-bahan organik dalam tanah.
Dengan air maka dapat terjadi reaksi dalam tanah yang akan membantu kelarutan
unsur hara yang penting untuk tanaman. Air juga berfungsi sebagai media
transport hara ke akar-akar tanaman. Tetapi jika ketersediaan air terlalu
banyak maka akan membatasi pergerakan udara dalam tanah dan menghambat
respirasi tanaman sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati. Begitu pula
sebaliknya, jika kekurangan air maka tanaman tidak dapat melakukan aktivitasnya
dan secara perlahan tanaman juga akan mati kekeringan.
Berdasarkan
hal tersebut, maka di butuhkan ketersediaan air yang cukup sehingga perlu
dilakukan praktikum untuk mengetahui kadar air dalam tanah.
1.2.
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan diadakannya praktikum ini yaitu
untuk menentukan kadar air tanah pada tanah kering udara dan kadar air tanah
lapang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Adapun
kegunaan dari pengamatan kadar air tanah ini yaitu sebagai bahan informasi untuk mahasiswa tentang kadar air tanah juga
sebagai bahan perbandingan pembelajaran diperkuliahan dengan praktek di
lapangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air tanah
dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume
tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah
dikeringkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C
untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air
yang terkandung dalam tanah tersebut (Anonim1, 2012).
Menurut
Hardjowigeno (1992), bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap)
oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase
yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya
gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka
air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:
1. Air hidroskopik adalah air yang diserap tanah sangat kuat
sehingga tidak dapat digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya
adhesi antara tanah dengan air. Air hidroskopik merupakan selimut air pada
permukaan butir-butir tanah.
2. Air kapiler adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya
tarik menarik antara sesama butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan
tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat bergerak secara horisontal (ke
samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar dari
air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.
Menurut Hanafiah (2007), bahwa
koefisien air tanah merupakan koefisien yang menunjukkan potensi ketersediaan
air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari :
1. Jenuh atau retensi maksimum, yaitu
kondisi di mana seluruh ruang pori tanah terisi oleh air.
2. Kapasitas lapang adalah kondisi
dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah mulai menipis, sehingga tegangan
antara air dan udara meningkat hingga lebih besar dari gaya gravitasi.
3. Koefisien layu (titik layu permanen)
adalah kondisi air tanah yang ketersediaannya sudah lebih rendah ketimbang
kebutuhan tanaman untuk aktivitas dan mempertahankan turgornya.
4.
Koefisien
higroskopis adalah kondisi dimana air tanah terikat sangat kuat oleh gaya
matrik tanah.
Kondisi
jika kelebihan atau kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi oleh banyaknya curah hujan atau air
irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan
langsung melalui tanah dan vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan
organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum
tanah atau lapisan tanah (Madjid, 2010).
Air tersedia
biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas lapang dan
koefisien layu. Kadar air yang diperlukan tanaman juga bergantung pada
pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang dapat digunakan oleh
akar tanaman. Tapi jika mendekati titik layunya, absorpsi air oleh tanaman
kurang cepat sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman. Penyesuaian
untuk menjaga kehilangan air di atas titik layunya telah ditunjukkan dengan
baik (Buckman & Brady, 1982)
Menurut Madjid, 2001
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air di dalam tanah adalah :
1. Kadar Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah mempunyai pori-pori yang jauh lebih
banyak daripada partikel mineral tanah yang berarti luas permukaan penyerapan
juga lebih banyak sehingga makin tinggi kadar bahan organik tanah maka makin
tinggi kadar air dan ketersediaan air tanah.
2. Kedalaman Solum atau Lapisan Tanah
Kedalaman solum atau lapisan tanah menentukan volume simpan
air tanah, semakin dalam lapisan maka ketersediaan dan kadar air tanah juga
semakin banyak.
3. Iklim dan Tumbuhan
Faktor iklim dan
tumbuhan mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorbsi
dengan efisiensi tumbuhan dalam tanah. Perubahan iklim mempengaruhi efisiensi
pengguanaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran
evaporasi permukaan tanah. Kelakuan akan ketahanan pada keadaan kekeringan dan
tingkat pertumbuhan adalah faktor pertumbuhan yang berarti.
4. Senyawa Kimiawi
Garam-garam
dan senyawa pupuk atau ameliorant baik alamaiah maupun non alamiah mempunyai
gaya osmotik yang dapat menarik dan menghidrolisis air sehingga koefisien laju
meningkat.
5. Tekstur tanah
Faktor
lainnya yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah. Perbedaan jenis
tekstur tanah dapat menggambarkan tingkat kemampuan tanah untuk mengikat air,
contohnya tanah yang bertekstur liat lebih mampu mengikat air dalam jumlah
banyak dibandingkan tanah yang bertekstur pasir, sedangkan tanah bertekstur
pasir lebih mampu mengikat air daripada tanah bertekstur debu. Faktor lain yang
mempengaruhi kadar air tanah adalah struktur tanah, pori tanah, dan
peremeabilitas tanah. Tanah yang mempunyai ruang pori lebih banyak akan mampu
menyimpan air dalam jumlah lebih banyak. Karena ruang-ruang pori tanah akan
terisi oleh air (Anonim2, 2012).
Kapasitas
lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah
air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi (Madjid,
2010).
Air
yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus menerus diserap oleh akar-akar
tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama semakin kering. Ketika akar
tanaman tidak mampu lagi menyerap air tersebut sehingga tanaman menjadi layu
(titik layu permanen). Titik layu permanen adalah kandungan air tanah dimana
akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga
tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu baik pada siang ataupun malam
hari (Anonim3, 2012).
III. METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin, Makassar. Pengamatan dilakukan pada
Jumat, 08 November 2013 pukul 15.00 WITA sampai selesai.
3.2.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini
yaitu:Cangkul, Meteran,Plastik, Ember,Timbangan, 3 buah cawan petridish, Oven
Bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu:
1.
Sampel tanah kering udara dan lapang
2.
Air.
3.3.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum
kadar air berdasarkan Gravimetric :
1. Timbanglah
cawan petridis, kemudian tambahkan tanah kering udara sebanyak 20 gram.
2. Setelah
itu, masukkan ke dalam oven bersuhu 1050C selama 2 x 24 jam.
3. Setelah
di ovenkan, keluarkan cawan petridish dari oven lalu dinginkan dalam desikator.
4. Kemudian
timbang kembali cawan petridis bersama tanahnya.
5. Hitunglah
dengan rumus :
- Berat
cawan petridish = a gram
− Berat cawan petridish + tanah kering udara = b gram
−
Berat
cawan petridish + tanah kering oven = c gram
−
Berat
tanah kering udara = (b - a) gram
−
Berat
tanah kring oven = (c - a)
gram
−
Berat air yang hilang = (b -
c)gram
Kandungan
kadar air =
x 1
00 % atau
=
x 100 %
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut ini :
Berdasarkan
hasil perhitungan maka nilai Kadar air dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel
3. Hasil Praktikum Kadar Air Tanah
Lapisan
|
Kadar Air
|
Lapisan I
|
25 %
|
Lapisan II
|
25 %
|
Lapisan III
|
25 %
|
Sumber : Data Primer
Setelah Diolah, 2013
4.2.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan di atas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar air tanah
pada lapisan I sebesar 25%, lapisan II sebesar 25%,dan pada lapisan 3 kadar
airnya juga sebesar 25%.Pamda lapisan I, nilai kadar air tanah yaitu 5,26 %.
Hal ini berarti kadar air tanah pada lapisan ini tinggi. Hal ini diakibatkan
karena tanah tersebut memiliki tekstur yang halus, dimana tekstur tanah halus
akan banyak menampung air atau daya menahan airnya tinggi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hakim, dkk. (1986), yang menyatakan bahwa tanah bertekstur
halus menahan air lebih banyak dibandingkan dengan bertekstur kasar. Hal
tersebut juga sependapat dengan Hardjowigeno (2003), yang menyatakan bahwa
tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada
tanah bertekstur halus.
Pada
lapisan III, nilai kadar air tanah yaitu sebesar 25%. Sama halnya dengan
lapisan I bahwa kadar air tanah pada lapisan II juga tinggi meskipun tidak
sebanyak lapisan I. Hal ini diakibatkan karena tekstur tanah pada lapisan ini
juga mengandung liat yang cukup banyak, sehingga kemampuan menyimpan air oleh
tanah kuat. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan, dkk.(1985) yang menyatakan
bahwa liat dapat menyimpan air lebih banyak dari pasir, karena liat mempunyai
luas permukaan yang luas yang dapat diselimuti air.
V.
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pada lapisan I, II, dan III mempunyai
kadar air yang sama yaitu sebesar 25 % dan masih tergolong liat
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar
air tanah yaitu kadar bahan organik tanah,
kedalaman solum atau lapisan tanah, iklim dan tumbuhan, senyawa kimiawi dan
tekstur serta struktur tanah.
5.2.
Saran
Karena kadar air tanah dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan pertumbuhan
tanaman, sebaiknya kadar air tanah harus dijaga dan tersedia dalam jumlah yang
cukup.Sebelum di lakukan penanaman pada suatu lahan perlu diketahui kadar air
setiap lapisan tanah oleh karena itu perlu dilakukan lebih teliti lagi didalam
praktikum di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.2013.http://madi-cmos.blogspot.com/2012/03/kadar-air-tanah.html diakses pada
Jumat, 1 November 2013 pukul 10.45 WITA
Anonim2.2010.http://syienaainie.blogspot.com/2010/11/kadar-air-dan-bahan- organik-tanah.html diakses pada
Jumat, 1 November 2012 pukul 11.10 WITA
Anonim3.2009.http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/04/fisika-tanah-bagian-6-air-tanah-dan.html diakses pada
Jumat, 3 November 2012 pukul 11.44 WITA
Anonim4.2012.http://id.scribd.com/doc/77526798/Makalah-Kapasitas-Lapang diakses pada
Jumat, 7 November 2013 pukul 15.22 WITA
Buckman,
H. O., and Brady. 1982. Ilmu
Tanah. Bharata Karya Aksara: Jakarta.
Hanafiah,
K., A. 2007. Dasar-Dasar ILmu
Tanah. Rajawali Pers: Jakarta.
Hardjowigeno.
S., 1993. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.
Madjid. 2010. http://repository.usu.ac.id.pdf//Kadar-Air-Tanah diakses pada
Jumat, 6 November 2013 pukul 15.28 WITA
LAMIPIRAN
PERHITUNGAN
KADAR
AIR
Lapisan I
Diketahui :
-
Berat cawan petridisk = 43 gram….. (a)
-
Berat cawan peridisk + tanah kering udara = 48 gram….. (b)
-
Berat cawan peridisk + tanah kering oven = 47 gram….. (c)
-
Berat tanah kering udara = 5 gram….. (b-a)
-
Berat tanah kering oven = 4 gram….. (c-a)
-
Berat air yang hilang = 1 gram…... (b-c)
Ditanyakan :
-
Kandungan air tanah =………………?
Penyelesaian :
Kandungan
air tanah =
=
= 25%
Lapisan
II
Diketahui :
-
Berat cawan petridisk = 50 gram….. (a)
-
Berat cawan peridisk + tanah kering udara = 55 gram….. (b)
-
Berat cawan peridisk + tanah kering oven = 54 gram…..
(c)
-
Berat tanah kering udara = 5
gram….. (b-a)
-
Berat tanah kering oven = 4
gram….. (c-a)
-
Berat air yang hilang = 1 gram…... (b-c)
Ditanyakan :
-
Kandungan air tanah =………………?
Penyelesaian :
Kandungan air tanah =
=
=
=
25 %
Lapisan
III
Diketahui :
-
Berat cawan petridisk = 93 gram….. (a)
-
Berat cawan peridisk + tanah kering udara = 98 gram….. (b)
-
Berat cawan peridisk + tanah kering oven = 97 gram…..
(c)
-
Berat tanah kering udara = 5
gram….. (b-a)
-
Berat tanah kering oven = 4
gram….. (c-a)
-
Berat air yang hilang = 1 gram…... (b-c)
Ditanyakan :
-
Kandungan air tanah =………………?
Penyelesaian :
Kandungan air tanah =
=
=
=
25 %
0 komentar:
Posting Komentar