struktur, stratifikasi, dan perubahan sosial
Struktur,stratifikasi,dan perubahan sosial
struktur sosial
diartikan sebagai suatu skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan
organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai agar organisme
masyarakat sebagai suatu keseluruhan dapat berfungsi dan kepentingan setiap
bagian dapat berjalan dalam jangka waktu yang relatif lama. Dari skema inilah,
dapat diketahui bahwa masyarakat sebagai organisme sosial tertinggi mempunyai
fungsi yang paling umum. Fungsi umum itu hanya dapat dilaksanakan dengan baik
jika komponen-komponen dan sub organ yang ada di dalamnya bekerja dengan baik
pula.
Mengacu pada pengertian dan jenis struktur
sosial, secara umum masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam
pengelompokan secara horizontal (diferensiasi sosial) dan secara vertikal
(stratifikasi sosial).
Nilai-nilai sosial
budaya dalam struktur sosial terdiri atas ajaran agama, ideologi, dan
kaidah-kaidah moral serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu
masyarakat. Setiap satuan nilai memiliki tempat dan peranan tersendiri.
Demikian juga kelompok-kelompok atau komponen-komponen sosial yang beragam,
juga mengemban tugas yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Setiap komponen
dari struktur sosial tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi secara bersama-sama
saling mengisi dan melengkapi. Semua kegiatan itu pada akhirnya disatupadukan
oleh organisasi besar yang disebut masyarakat.
Kehidupan manusia
berbeda-beda sesuai dengan jalan hidup masing-masing dan setiap manusia bebas
memilih jalan hidupnya sendiri. Kehidupan manusia dalam lingkup yang kecil
antara satu sama lain akan terlihat perbedaannya, seperti lingkungan masyarakat
rukun tetangga (RT) Kelurahan B di Kota Y. Anggota masyarakatnya di satu pihak
memiliki banyak kesamaan, di pihak lain memiliki banyak perbedaan, dalam hal
kedudukan yang diperankan melalui profesi masing-masing. Perbedaan-perbedaan
yang dimiliki setiap anggota masyarakat merupakan diferensiasi sosial. Dengan
kata lain, diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam atribut
secara horizontal, seperti ras, etnis atau suku bangsa, klan, agama, profesi,
dan jenis kelamin.Diferensiasi sosial dapat juga berlandaskan status sosial,
dalam arti setiap unsur sosial tersebut statusnya sama atau sederajat.
Stratifikasi sosial
berasal dari kiasan yang menggambarkan keadaan kehidupan masyarakat.Sistem
lapisan dalam masyarakat terjadi dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat yang bersangkutan. Akan tetapi, lapisan atau stratifikasi sosial ini
dapat terjadi dengan sengaja yang disusun untuk tujuan bersama. Alasan
terbentuknya lapisan masyarakat tanpa disengaja, seperti tingkat kepandaian
seseorang, usia, dekatnya hubungan kekerabatan dengan orang yang dihormati,
atau mungkin harta yang dimiliki seseorang, bergantung pada masyarakat yang bersangkutan
dalam memegang nilai dan norma sosial, sesuai dengan tujuan masyarakat itu
sendiri.
Stratifikasi sosial yang
dibentuk dengan sengaja, berhubungan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang
secara resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti organisasi
pemerintahan, partai politik, militer, dan organisasi sosial lain yang dibentuk
berdasarkan tingkat tertentu. Sistem pelapisan sosial ini sengaja dibentuk
untuk mencapai tujuan tertentu.