laporan particle density
Laporan praktikum dasar-dasar
Ilmu tanah
LAPORAN PARTICLE DENSITY
NAMA : PUTU EKA IRAWAN
NIM : G111 13 513
KELOMPOK
: 15
LABORATORIUM ILMU TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAK.PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
201I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu cara
mengutarakan berat tanah adalah yang di sebut particle density. Dapat didefenisikan sebagai berat suatu
volume kepadatan tanah. Jelasnya yang dimaksud tanah disini adalah volume tanah
saja, jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat antara partikel
(ruang pori).
Tanah yang terbentuk di
permukaan bumi baik secara langsung maupun tidak langsung berkembang dari
mineral batu-batuan. Semua itu terjadi dengan melalui proses pelapukan baik
fisik maupun kimia dengan bantuan atmosfer.
Kandungan bahan mineral
sangatlah mempengaruhi berat jenis butiran dari tanah. Berat dari satuan-satuan
volume fase tanah dapat didefenisikan sebagai berat jenis butiran atau particle
density. Volume yang dimaksudkan adalah volume tanah sendiri tanpa memperhitungkan pori-pori tanah.
Kondisi fisik tanah sangat
menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga
berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah, di mana sifat-sifat fisik tanah
tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari
partikel-partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk
pori-pori pada waktu tertentu.
Beberapa sifat fisik yang
sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan Porositas. Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar
porositas tanah.
Particle Density tiap jenis
tanah yaitu konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antara
partikel-partikel porositas. Perbedaan kerapatan zarah atau partikel di antara
jenis-jenis tanah tidak terlalu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di
dalam kandungan bahan organik dan komposisi dari mineral tanah.
Particle Density dapat
menggambarkan partikel-partikel tanah. Hal tersebut bergantung dari berat
partikel tanah dan perhitungan volumenya. Berat jenis butiran itu mengandung
mineral atau bahan organik. Di samping itu, penting juga diketahui dalam
menetapkan gerak air dalam tanah, di mana porositas berhubungan dengan
permeabilitas untuk menentukan gerak air.
Berdasarkan uraian di atas
maka penting dilakukan percobaan terhadap pengamatan partikel density pada
tanah perkebunan sehingga dapat diketahui partikel-partikel tanah yang
terkandung dan jenis tanaman yang cocok untuk jenis tanah tersebut.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Particle Density adalah
untuk menentukan nilai Particle Density pada sampel tanah Alfisol.
Kegunaan dari praktikum
Particle Density adalah untuk mengetahui pengolahan tanah lebih lanjut serta
penentuan varietas tanaman apa saja yang dapat ditanam pada daerah (tanah)
tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Partikel Density
Particle Density adalah berat suatu volume kepadatan tanah. Jelasnya yang
dimaksud dengan tanah disini adalah volume tanah saja, jadi tidak termasuk
volume ruang-ruang yang terdapat diantara partikel (ruang pori).Tanah mineral mempunyai Particle Density =
2,65 g/cm3. Dengan mengetahui besarnya Bulk Density dan Particle
Density maka dapat dihitung banyaknya pori-pori total tanah (Hardjowigeno, 2003).
Menentukan
Particle Density tanah harus memperhatikan pada partikel-partikel tanah. Untuk
kebanyakan tanah mineral-tanah mineral, rata-rata Particle Densitynya adalah
2,65 gr/cm3. Perbedaan Particle Density di antara jenis-jenis tanah
tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan
bahan organik dan komposisi mineral tanah (Hakim, 1986).
Dalam menentukan Particle
Density, pertimbangan diberikan kepada partikel padat saja. Jadi, Particle
Density adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruangan antar
partikel. Kerapatan ini didefinisi sebagai massa (bobot) per unit volume
partikel tanah (kerapatan tanah) dan sering dinyatakan sebagai gram per
sentimeter kubik. Untuk banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai
rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter kubik. Kerapatan ini sangat tidak
beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth,
1994).
Karena berat bahan organik
lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang
sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir.
Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari
subsoil. Topsoil yang banyak mengandung bahan organik kerapatan butirnya
menurun sampai 2,4 (Buckman dan Brady, 1982).
2.2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi Partikel Density
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi proses particle density
yaitu kadar air , tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor
ini sangat berpengaruh dalam proses particle density dan sangat berhubungan erat satu sama lainnya
,dan faktor- faktor ini memiliki peranan yang amat penting .sehingga dapat kita
menarik kesimpulan bahwa semua tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses
particle density tidak berlangsung karena air sanga mempengaruhi volume
kepadatan tanah, dan jika partikel density tidak dipengaruhi oleh tekstur dan
stuktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah tersususn
oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu sehingga untuk mengetahui volume
kepadatan tanah sangat dipengaruhi oleh tekstur dan sturktur selain itu kandungan bahan organic di dalam
tanah mempengaruhi volume kepadatan tanah. (Hanafiah ,2005).
Tanah yang memiliki kandungan bahan organic yang banyak
tentulah sangat berbedah volume kepadatan tanahnya bila dibandingkan tanah yang
memiliki kandungan bahan organic yang
sedikit selain itu topografi juga sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah
jika tanah yang terletak pada topografi yang curam maka kemampuan untuk
mengikat air itu lebih rendah dibandingkan tanah yang terletak pada topografi
yang datar (Hanafiah ,2005).
2.3. Hubungan Partikel Density dengan kesuburan
tanaman
Peranan yang besar dari nilai partikel density yaitu menjadi salah
satu faktor pembatas dari pengolahan tanah suatu lahan pertanian. Dimana
partikel density yang terlalu rendah
adalah tidak baik untuk media bercocok tanam. Nilai besaran partikel
density dipengaruhi oleh adanya bahan organic, seperti mineral peyusunnya serta
komposisi padatan tanah. Tanah yang banyak mengandung bahan organic akan kecil
nilai partikel densitynya (Kemas, 2007).
Particle density sangatlah mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, semakin kecil nilai particle density maka makin sedikit ruang pori
suatu jenis tanah yang secara otomatis mempengaruhi aktivitas tanaman dalam
mencari unsur hara dalam tanah. (Anonim 2011)
III. METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum Particle Density dilaksanakan di
Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin Makassar pada hari Kamis, 21 November 2013, pada pukul 15.30 WITA – selesai.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum
Particle Density adalah neraca, labu
ukur 100 ml, hot plate, botol semprot.
bahan-bahan yang digunakan Sedangkan
pada praktikum Particle Density adalah sampel tanah utuh, aquadest, dan kertas
label.
3.3. Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja dari praktikum
particle density yaitu :
1. Timbang labu kosong (x gram)
2. Isikan tanah kering udara sekitar 50 gram ke dalam
labu ukur.
3. Kemudian timbang beserta labunya dan koreksi
dengan kadar lengas tanahnya (Y= bobot labu kosong + tanah kering oven)
4. Tambahkan air kurang lebih setengahnya sambil
membilas tanah yang menempel di leher labu.
5. Untuk mengusir udara yang terjerat didalam tanah,
labu dididihkan beberapa menit
6. Dinginkan labu beserta isinya sampai mencapai suhu
ruangan, kemudian tambahakan air dingin yang telah didihkan sampai batas
volume, lalu timbang
(Z gram)
7. Keluarkan
isi labu ukur, cuci, kemudian isi dengsn air dingin yang telah didihkan sampai
batas volume. Timbang (A gram) atau (no 7) tidak usah dilakukan bila labu
ukurnya telah diketahui ukuran volumnya, misal 100 ml dengan merubah rumus
berat jenis.
8. Menghitung
Particle Density dengan persamaan :
PD/BJ (gr.cm-3) =
KETERANGAN : Y = berat labu kosong + tanah
kering oven
X
= berat labu kosong (vol.labu 100 ml)
Z
= berat labu berisi (tanah + air) sampai garis batas
A
= berat labu air dingin, sampai garis batas
d
= kerapatan air pada saat pengamatan =1
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh berdasarkan praktikum Particle Density
adalah sebagai berikut.
Tabel 6: Data Perhitungan Nilai Particle Density pada tanah Alfisol.
Jenis Tanah
|
Particle Density (gr/cm3)
|
Sampel tanah utuh (lapisan I)
|
3,07 gr/cm3
|
Sumber : Data Primer setelah
Diolah,2013.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, tanah sampel
memiliki nilai Particle Density sebesar 3,07 gr/cm3. Hal ini
disebabkan karena kandungan bahan organik tanah tersebut tinggi, karena semakin
besar bahan organik suatu tanah, maka nilai Particle Densitynya semakin rendah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Buckman dan Brady (1982) yang menyatakan bahwa
karena berat bahan organik lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral
yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas
mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan
butirnya lebih kecil dari sub soil.Top soil yang banyak mengandung bahan
organik kerapatan butirnya menurun sampai 2,4 atau bahkan lebih rendah. Jadi,
apabila suatu tanah seperti pada tanah sampel
memiliki nilai Particle Density yang rendah, maka bahan organik yang
dikandungnya tinggi.
Tanah ini juga memiliki
teksutur yang halus. Hal ini sesuai dengan pendapat Foth (1994) yang menyatakan
bahwa Particle Density dipengaruhi oleh tekstur tanah. Semakin halus tekstur
suatu tanah, maka semakin tinggi pula nilai Particle Densitynya dan sebaliknya,
semakin kasar tekstur suatu tanah, maka Particle Densitynya semakin rendah.
Kadar air dari tanah ini pun
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno (2003) yang berpendapat bahwa
semakin baik kadar air dari suatu tanah maka kandungan bahan organik dan
mineral tanahnya juga akan semakin banyak sehingga nilai Particle Densitynya
rendah.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pada lapisan profil tanah utuh memiliki
nilai Particle Density sebesar 3,07 gram/cm3.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi proses particle density yaitu
kadar air , tekstur tanah , stuktur tanah,
topografi dan bahan organic serta pengolahan tanah.Makin tinggi
kepadatan tanah maka tinggi bulk density-nya dan juga tanah organiknya yang
lebih rendah dari pada tanah mineralnya.
5.2. Saran
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan,
tanah tersebut memiliki nilai Particle Density yang tinggi sehingga kurang
cocok untuk pertanian. Jadi, sebaiknya tanah tersebut diolah secara intensif,
yaitu dengan penambahan pupuk kandang dalam jumlah yang besar dan penambahan
rumput bluegrass karena penambahan pupuk dalam jumlah besar tersebut
merendahkan kerapatan massa tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. http://www.scribd.com/doc/57926062/Laporan-Particle-Density.
Diakses pada tanggal 8 November 2011,
Makasar.
Buckman dan Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara, Jakarta
Foth, Hendry D., 1994. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Erlangga, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa,
A. M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha, Go Ban Hong, H. H. Bailey,
1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung
Hanafiah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah .PT Rajagrafindo:
Jakarta.
Kemas . 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Erlangga.
Jakarta
Hardjowigeno, H. Sarwono.,
2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta.
LAMPIRAN
Perhitungan
Particle Density pada tanah Alfisol
Dik : berat
labu kosong + tanah kering oven (y) = 106
berat
labu kosong (vol.labu 100 ml) (x) = 55,8
berat labu berisi (tanah + air) sampai garis
batas (z) = 171
berat labu air dingin, sampai garis batas (a)
=184,2
kerapatan air pada saat pengamatan =1 (d) = 1
Penyelesaian :
PD/BJ (gr.cm-3)
=
PD/BJ (gr.cm-3) =
PD/BJ (gr.cm-3) =
0 komentar:
Posting Komentar