ILMU HAMA TANAMAN
ILMU HAMA TANAMAN
Disusun
Oleh :
NAMA : PUTU EKA IRAWAN
NIM : G11113513
KELOMPOK : 15
ASISTEN : ASMAN
LABORATORIUM
HAMA
TANAMAN
JURUSAN
PERLINDUNGAN
TANAMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman mulai dari sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga
di gudang penyimpanan selalu tidak luput dari gangguan hama. Hama adalah
organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Batasan antara
organisme hama dengan organisme bukan hama tidak begitu jelas, tergantung
manusia yang menilainya dan dari sudut mana ia menilainya. Biasanya
manusia menilai suatu organisme menjadi hama apabila dilihat dari segi ekonomi
dan kepentingan manusia itu sendiri ( Tjahjadi, 1989 ).
Umumnya
organisme yang paling umum untuk menjadi hama adalah serangga. Sekitar 1% dari
spesies serangga bersifat sebagai hama. Upaya pengelolaan/pengendalian hama di
antaranya memerlukan pemahaman tentang peri kehidupan serangga hama ( siklus
hidup dan siklus musiman ), kaitannya dengan tanaman, kerusakan yang
ditimbulkan, serta perkembangan populasi hama ( Hidayat, 2003 ).
Serangga merusak tanaman dengan beberapa cara, yaitu dengan memakan bagian
tanaman dengan cara menggerek batang, cabang, ranting, buah atau biji, dengan
menghisap cairan daun, sehingga daun menjadi keriting, mengorok daun,
menularkan organisme penyebab penyakit tanaman, dan lain-lain. Untuk mengenali
adanya serangga hama di lapangan, dapat dilihat dengan melihat serangga tersebut
memang ada pada suatu tanaman, adanya embun madu hasil ekskresi kutu-kutuan,
adanya cendawan jelaga, adanya kerusakan dan perubahan pada bagian tanaman, dan
lain-lain ( Tjahjadi, 1989 ).
I. 2 Tujuan
Ada
beberapa tujuan dari pelaksanaan fieldtrip ini, yaitu :
- Untuk mengetahui serangga hama apa saja yang ada di lapang pertanaman
- Untuk mengetahui inang (tanaman) apa saja yang terserang suatu hama
- Untuk melihat gejala-gejala kerusakan yang terjadi akibat dari serangan hama
I. 3 Metode
Metode
yang dipakai dalam pelaksanaannya adalah pengamatan langsung ke lapang dan
kemudian mencatat hasil pengamatan.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Hasil Pembahasan
II. 1. 1. Hama pada tanaman padi
a. Penggerek batang padi
Penggerek batang padi yang ditemukan pada saat fieldtrip adalah spesies Scirpophaga
incertulas ( penggerek batang padi kuning ) dan Scirpophaga innotata (penggerek
batang padi putih). Penggerek batang padi kuning ditemukan menyerang pada
tanaman padi masa vegetatif. Gejalanya berupa gejala sundep yaitu pucuk batang
padi menjadi kering, berwarna kuning, dan mudah dicabut. Penggerek batang padi
yang menyerang pada masa generatif menyebabkan gejala beluk, yaitu dimana bulir
padi menjadi hampa atau tidak berisi.
Gejala beluk yang terjadi pada stadia generatif yaitu dimana
tangkai malai dalam batang dipotong larva sehingga malai padi menjadi
hampa. Seluruh malai yang terserang mudah dicabut karena bagian batang telah
putus (Suharto,2007).
Selain beluk yang terjadi pada fase generatif ada pula gejala yang ditimbulkan
oleh hama pada fase vegetatif yaitu gejala sundep yang disebabkan oleh hama
penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas, dimana hama
penggerek batang padi ini menyerang bagian tengah padi. Gejala sundep ini
memiliki warna krem coklat pada bagian batang yang terserang serta mengeluarkan
bau yang tidak sedap karena adanya pembusukkan oleh air pada bagian bawah
batang padi yang mengalami penggerekan oleh Scirpophaga incertulas( hama
penggerek batang padi kuning).
Gelaja sundep yaitu ujung daun mati
kering dan mudah dicabut karena daun tersebut telah putus digigit larva yang
ada di dalam batang. Scirpophaga incertulas merupakan ngengat
berwarna coklat kekuningan dengan bercak hitam di bagian tengahnya. Panjang
badannya 11-15 mm dan bentangan sayapnya kurang lebih 22-30 mm. Ngengat jantan
lebih kecil dan warna sayapnya coklat muda, tidak mempunyai bercak hitam. Telur
pada awalnya jernih atau berwarna krem muda dan selanjutnya akan menjadi lenig
tua warnanya. Bentuknya pipih seperti sisik, berkelompok, ditutupi oleh beludru
berwrna coklat. Larva yang baru menetas berwarna keabuan dengan kepala hitam.
Ngengat betina biasanya bertelur pada malam hari di permukaan bagian bawah atau
daun. Setiap kelompok berjumlah 50-100 butir. Masa inkubasi telur lima hari.
Setelah menetas, larva tetap hidup di dalam lapisan beludru selama dua hari.
Setelah itu akan keluar kemudian masuk ke dalam pelepah daun atau tersebar
bergantungan di udara dengan benang-benang sutranya. Penggerek batang padi
kuning tidak mengalami masa diapause dan umumnya ditemukan di daerah dengan
tanaman padi sepanjang tahun (Suharto,2007)
|
Gambar. Gejala sundep pada padi fase vegetatif
b. Hama ganjur
Hama ganjur yang didapat adalah sejenis lalat (ordo Diptera) yaitu Orseolia
oryzae. Larva makan jaringan tanaman di antara lipatan daun padi,
pertumbuhan padi menjadi tidak normal, kadang-kadang membentuk puru. Pucuk
tanaman menjadi kering dan mudah dicabut.
c. Pelipat dan pengorok daun padi
Hama pelipat daun yang ditemukan adalah hama putih palsu atau Cnaphalocrosis
medinalis. Larvanya mengorok dan mengerat daging daun, sehingga daun
tinggal kerangkanya saja. Larva bersembunyi didalam gulungan daun, menggulung
daun dengan cara menempelkan kedua tepi daun, kemudian mengorok bagian
epidermis bawah daun. Pada serangan berat, seluruh pucuk tanaman padi menjadi
putih.
d. Walang sangit
Hama walang sangit yang ditemukan adalah famili Alydidae spesies Leptocorisa
oratorius. Nimfa dan imago menyerang pada buah tanaman padi yang sedang
matang susu dengan cara menghisap cairan buah, sehingga menyebabkan buah
menjadi tidak berisi.
Gambar1. Leptocorisa oratorius yang sedang menghisap bulir padi
e. Kepik
Kepik yang ditemukan pada tanaman padi adalah spesies Nezara viridula dari
famili Pentatomidae. Hama ini menyerang buah/bulir padi. Sehingga menyebabkan
bulir padi menjadi kosong atau tidak terisi.
Gambar2. Nezara viridula yang sedang kopulasi diatas pertanaman padi
f. Telur keong mas
Telur keong mas ( Pomacea caniculata) yang berada pada batang padi
bagian bawah dapat menyebabkan proses transfer air menjadi terganggu. Sehingga
dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman padi terganggu. Pomacea saniculata
atau keong mas pada stadium paling merusak ketika keong mas
berukuran 10 mm-40mm. Keong mas merusak tanaman padi dengan memarut
jaringan makana dan memakannya. Bekas potongan daun dan batang yang terserang
terlihat mengambang (Suharto,2007).
Gambar3. Telur keong mas pada batang padi
g. Belalang ( Valanga nigricornis )
Biasanya belalang yang menyerang merupakan belalang pada instar 1, 2, atau 3.
Daun padi yang terserang terlihat bekas gigitan belalang.
Tambahan
h. Wereng coklat
Wereng coklat ( Nilaparvata lugens ) menyerang pada tanaman padi muda
dan menyebabkan tanaman menjadi kuning dan mati. Pada tanaman tua, pertumbuhan
menjadi merana dan bulir padi kosong. Wereng coklat menghisap cairan tanaman
sehingga tanaman padi terlihat seperti terbakar ( hopperburn) yang sering juga
disebut Puso.
i. Wereng hijau
Wereng hijau ( Nephotettix spp.) merupakan vector penyakit virus tungro
pada tanaman padi.
II. 1. 2. Hama pada tanaman cabai
a.
Kutu (
Hemiptera )
Kutu yang menyerang pada tanaman cabai diantaranya adalah
kutu putih ( Pseudococcidae ) dan kutu kebul ( Aleyrodidae ). Pada daun cabai
yang terserang terlihat daun tidak tumbuh normal dan berwarna lebih pucat.
Gambar4. Kutu putih pada daun cabai
b. Kumbang Coccinellidae
Kumbang Coccinellidae yang menyerang tanaman cabai merupakan
kumbang Coccinellidae jenis fitofag yaitu pemakan daun. Daun cabai yang
terserang berlubang-lubang karena bekas gigitan.
|
Gambar. Daun
cabai yang terserang Coccinellidae
Tambahan
c.
Tungau
Tungau yang menyerang tanaman cabai adalah jenis Tetranychus
cinnabarinus. Tungau ini akan menimbulkan bercak merah kecoklatan pada
daun cabai.
II. 1. 3. Hama pada tanaman pisang
a.
Erionota
thrax
Hama ini merupakan hama penggulung daun pisang. Daun menjadi
menggulung kebawah karena hama ini. Biasanya menyerang daun yang sudah agak
tua. Daun yang telah menggulung lama-kelamaan akan mengering.
b. Nacoleia octasema
Termasuk ordo Lepidoptera, famili Pyralidae. Hama ini
merusak bunga pisang dan buah pisang muda, sehingga buah pisang
tidak dapat berkembang secara sempurna. Jika menyerang buah pisang yang agak
tua, penampakan buah akan kurang baik karena seperti ada kudis pada buah,
sehingga kurang disukai konsumen. Kudis pada buah pisang ini
disebabkan karena adanya tusukan yang disertai hisapan cairan pada permukaan
buah pisang.
Gambar5. Buah pisang yang terserang Nacoleia octasema
c.
Keong
raksasa ( Achatina fulica )
Keong ini menyerang pada bagian batang
pisang dan daun pisang. Batang dan daun yang terserang terlihat bekas grigitan
dari keong raksasa tersebut.
Gambar6. Tanaman pisang yang terserang Achatina fulica
d. Belalang ( Valanga nigricornis
)
Belalang ini menyerang daun pisang.
Daun pisang menjadi rusak karena bekas gigitan hama ini.
II. 1. 4. Hama pada tanaman talas
a.
Belalang Oxia
sp.
Belalang ini menyerang pada daun talas.
Biasanya yang menyerang merupakan belalang pada instar 1. Daun menjadi berlubang-lubang karena
gigitan belalang ini.
Gambar7. Tanaman talas yang terserang Oxia sp.
b. Kutu kebul ( Aleyrodidae )
Terdapat telur dan beberapa larva pada
bawah daun alas. Telur kutu kebul diletakkan secara melingkar terlihat seperti
putaran-putaran.
c. Megacilidae ( Hymenoptera )
Hama ini mengakibatkan daun-daun talas menjadi berlubang tak beraturan dan
mengakibatkan disente .
Gambar8. Daun talas yang terserang hama famili Megacilidae
II. 1. 5. Hama pada tanaman singkong
a. Kutu ( Hemiptera )
Kutu yang
menyerang pada tanaman singkong diantaranya adalah kutu putih ( Pseudococcidae
) dan kutu kebul ( Aleyrodidae ). Pada daun singkong yang terserang terlihat
daun berwarna kuning dan layu. Telur kutu kebul diletakkan secara melingkar terlihat seperti
putaran-putaran.
Gambar9. Daun singkong yang terserang Kutu putih
b.
Tungau
Tungau yang menyerang tanaman singkong adalah jenis tungau
merah yaitu Tetranychus cinnabarinus. Tungau ini akan
menimbulkan bercak merah kecoklatan pada daun singkong.
c.
Kutu
tempurung ( Coccidae )
Kutu tempurung ini menyerang pada
batang singkong yang telah dipanen. Bahayanya, apabila batang singkong yang
telah terserang kutu tempurung ini ditanam, maka hasil tanaman akan tidak
maksimal.
Gambar10. Kutu tempurung pada batang singkong
d. Ulat kantung ( Mahasena corbetti )
Hama ulat kantung ini menyerang daun singkong dengan gejala
yaitu daun singkong berlubang-lubang dengan didahului oleh gejala window
panning.
II. 1. 6. Hama pada tanaman mangga
a.
kutu putih
( Pseudococcidae )
Hama ini menyerang pada daun mangga.
Biasanya terletak pada bagian bawah daun. Hama ini bersimbiosis dengan cendawan
embun jelaga, yang bisa mengakibatkan proses fotosintesis tanaman terganggu.
Gambar11. Daun mangga yang terserang kutu putih
b. ulat kantung ( Pagodiella
hekmeyeri )
Hama ulat kantung ini menyerang daun
mangga yang mengakibatkan daun mangga berlubang-lubang.
Tambahan
c.
Penggerek
buah mangga
Hama ini merupakan ordo Lepidoptera, famili Pyralidae,
spesies Philotroctis eutraphera. Buah yang diserang hama ini adalah buah
muda. Buah yang terserang kadang-kadang tampak baik dari luar, tetapi bagian
dalamnya rusak.
d. Orthaga euadrusalis
Termasuk ke dalam ordo Lepidoptera, famili Pyralidae. Hama
ini merusak pucuk-pucuk tanaman mangga dengan cara menggabungkan beberapa daun
dan memakannya dari bagian dalam. Jika serangan berat, pucuk-pucuk
tanaman akan mati, akibatnya produksi buah akan menurun.
II. 1. 7. Hama pada tanaman sukun
a.
kutu putih
( Pseudococcidae ) dan kutu kebul ( Aleyrodidae )
Hama ini menyerang pada daun sukun. Biasanya terletak pada
bagian bawah daun. Hama ini bersimbiosis dengan cendawan embun jelaga, yang
bisa mengakibatkan proses fotosintesis tanaman terganggu. Telur kutu
kebul melingkar-lingkar berbentuk seperti lingkaran.
|
Gambar. Kutu putih yang terlihat dibatang tanaman sukun
b.
Kumbang
Coccinellidae
Kumbang Coccinellidae menyerang daun
sukun dengan cara menggigit dan memakan bagian daun. Daun menjadi rusak karena
bekas gigitan tersebut.
Gambar. Coccinellidae yang sedang menyerang tanaman sukun
II. 1. 8. Hama pada
tanaman kelapa
a.
Kumbang Scarabaeidae
Kumbang ini merusak pucuk kelapa, daun
muda dan tua. Ujung daun yang terkena serangan berbentuk seperti segitiga runcing.
Jika
serangan berat, dapat mematikan pohon kelapa.
Gambar12. Daun kelapa yang terserang kumbang kelapa
b. Kutu kebul ( Aleyrodidae )
Serangan dari kutu ini menyebabkan daun-daun menjadi
berwarna agak kekuningan, karena cairan dalam jaringan daun dihisap oleh hama
ini.
Gambar. Telur-telur kutu kebul yang terlihat seperti
lingkaran putih
c.
Ulat
kantung ( Pagodiella hekmeyeri )
Ulat ini menyerang bagian daun tanaman, sehingga daun menjadi
berlubang-lubang dengan diawali dengan gejala window paning.
|
Gambar. Ulat kantung yang menyerang tanaman kelapa
Tambahan
d. Artona catoxantha
Hama ini termasuk ke dalam ordo
Lepidoptera. Ulat yang baru menetas dari telur menyerang dengan
menimbulkan gejala serangan titik-titik pada daun. Setelah agak besar ulat akan
menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun. Selanjutnya, ulat yang sudah
cukup besar, makan daun kelapa berikut dengan tulang daunnya, sehingga daun
kelapa hanya tinggal lidinya saja.
e.
Sexava
nubilalis
Hama ini termasuk Ordo Orthoptera.
Serangga ini makan makan daun kelapa hingga menyisakan hanya lidinya saja.
Kadang-kadang kulit buah muda dan bunga juga dimakannya.
II. 1. 9 Hama pada tanaman jagung
Pada saat pengamatan hanya didapatkan kumbang Scarabaeidae
dengan spesies Dinastes gideon dan Oryctes rhinoceros yang
kehadirannya masih dipertanyakan pada tanaman jagung ini. Kemungkinan
hama ini hanya singgah, karena disekitar tanaman jagung banyak tanaman kelapa.
Pada beberapa tanaman jagung juga ditemukan bekas gerekan hama penggerek batang
jagung, tetapi spesiesnya tidak ditemukan.
Gambar13. Kumbang yang ditemukan pada tanaman jagung
Tambahan
a.
Ostrinia
Hama larva penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis menggerek
batang langsung atau makan daun terlebih dahulu. Jika waktu
menggerek bertemu dengan buku yang ada tongkol jagungnya, maka dia juga
menggerek tongkol jagung.
b. Sesamia inferens
Tanaman jagung akan mati karena
menyerang tanaman yang masih muda. Larva menggerek dengan cara melubangi ruas batang.
c.
Heliothis
armigera
Hama ini merusak tongkol, batang, dan
daun jagung.
d. Valanga nigricornis
Sangat merusak tanaman jagung apabila
menyerang secara bergerombol. Daun jagung sangat dirusak oleh hama ini.
II. 1. 10. Hama pada tanaman kangkung-kangkungan
a.
Kumbang
Crysomelidae
Kumbang ini bertelur dan berkembang tanaman ini. Hama ini merusak daun. Daun
yang terserang menjadi berlubang-lubang. Pada permukaan daun
kangkung-kangkungan ditemukan pula feses dari hama ini yang memiliki
bentuk yang khas karena memiliki rambut berwarna hitam yang berguna untuk
menghindari dari predator ataupun parasitoid dan musuh alaminya.
b. Kepik Coreidae
Kepik ini menyerang daun dan batang
tanaman ini. Serangan berupa menghisap jaringan tanaman.
II. 1. 11. Hama pada tanaman papaya
a.
Kutu putih
( Paracoccus marginatus )
Kutu putih ini menyerang buah dan daun
tanaman papaya. Apabila serangan sudah berat, tanaman akan mati. Buah yang
terserang menjadi busuk dan tidak bisa dimakan. Kutu putih ini juga berasosiasi
dengan cendawan yang juga merusak buah papaya.
II. 1. 12. Hama pada tanaman umbi-umbian ( ubi jalar, bengkuang
)
a.
Belalang
Hama yang menyerang umbi-umbian ini berasal dari famili
Acrididae dan Tetrigidae. Kedua hama ini menyerang daun tanaman yang
mengakibatkan daun menjadi berlubang karena bekas gigitan hama ini.
|
Gambar. Belalang Tetrigidae pada daun ubi jalar
b. Kepik Coreidae
Kepik ini menyerang daun dan batang
tanaman ini. Serangan berupa menghisap jaringan tanaman.
Tambahan
Tanaman ubi jalar umumnya diserang oleh ulat penggerek batang Omphisa
anastomosalis-Guen dari ordo Lepidoptera famili Pyralidae dengan gejala
kerusakan tanaman layu karena transportasi air dan makanan terganggu. Terjadi
pembengkakan batang dan beberapa jenis bagian mudah patah. Seperti halnya hama
penggerek umbi, hama ini juga merusak umbi sambil meninggalkan kotoran di dalam
umbi. Hama boleng (Cylas formicarius) dari ordo Coleoptera dengan
gejala kerusakan dimana larva maupun serangga dewasa merusak umbi dengan
masuk ke dalam umbi dan memakan umbi tersebut dengan membuat liang gerekan
dalam umbi ( Suharto, 2007 )
II. 1. 13. Hama pada tanaman kana
a.
Belalang
Hama ini merusak daun-daun tanaman ini.
Daun-daun menjadi rusak karena bekas gigitan dari belalang tersebut.
II. 1. 14. Hama pada tanaman kecik beling
a.
Pengorok
daun
Adanaya gejala korokan pada daun yang disebabkan oleh larva
Agromyzidae, Ordo Diptera.
II. 1. 15. Hama pada tanaman lamtoro
a.
Kutu
loncat lamtoro ( Icerya purchasi )
Pada
tanaman lamtoro yang terserang kutu ini, daun tanaman menjadi berwarna kuning
yang berbeda sekali dengan warna daun normal.
BAB III
KESIMPULAN
III. 1 Kesimpulan
Ada
beberapa hama yang tidak hanya menyerang satu inang saja, tetapi juga menyerang
inang lain, contoh misalnya adalah belalang dan kutu putih yang menyerang
tanaman seperti talas, mangga, cabai, sukun, dan lain-lain. Kerusakan oleh hama
umumnya adalah kerusakan pada bagian daun suatu tanaman. Kerusakan pada daun
biasanya adalah berupa lubang-lubang atau window panning bekas gigitan serangga
hama fitofag.
III. 2 Saran
Untuk
pengendalian hama, kita dapat mengambil beberapa cara, diantaranya adalah
mencari musuh alami ( parasit, parasitoid, predator, dan patogen ) hama
tersebut, tidak melakukan sistem pertanaman yang monokultur, memberikan jarak
tanam yang sesuai dan tidak mudah dijangkau oleh hama untuk menyerang, penggunaan
pestisida yang proporsional atau tidak berlebihan, dan ketatnya dalam
pengkarantinaan dalam menerima masuknya tanaman baru yang dapat memungkinkan
terbawanya hama baru.
Borror,
Donald J. 1952. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Hidayat,
Purnama. 2003. Pengantar Entomologi. Bogor: IPB Press
Tjahjadi,
Nur. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Palembang:
Kanisius
Suharto.2007.Pengenalan dan Pengendalian hama
Tanaman Pangan.Yogyakarta:ANDI Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar