putubayong.blogspot.com

Senin, 18 November 2013

ILMU HAMA TANAMAN



ILMU HAMA TANAMAN


Disusun Oleh :

NAMA               :  PUTU EKA IRAWAN
NIM                   : G11113513
KELOMPOK    : 15
ASISTEN          : ASMAN


LABORATORIUM HAMA TANAMAN
JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013

Ilmu Hama TANAMAN

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
            Pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai dari sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan selalu tidak luput dari gangguan hama. Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Batasan antara organisme hama dengan organisme bukan hama tidak begitu jelas, tergantung manusia yang menilainya dan dari sudut mana ia menilainya. Biasanya manusia menilai suatu organisme menjadi hama apabila dilihat dari segi ekonomi dan kepentingan manusia itu sendiri ( Tjahjadi, 1989 ).
            Umumnya organisme yang paling umum untuk menjadi hama adalah serangga. Sekitar 1% dari spesies serangga bersifat sebagai hama. Upaya pengelolaan/pengendalian hama di antaranya memerlukan pemahaman tentang peri kehidupan serangga hama ( siklus hidup dan siklus musiman ), kaitannya dengan tanaman, kerusakan yang ditimbulkan, serta perkembangan populasi hama ( Hidayat, 2003 ).
            Serangga merusak tanaman dengan beberapa cara, yaitu dengan memakan bagian tanaman dengan cara menggerek batang, cabang, ranting, buah atau biji, dengan menghisap cairan daun, sehingga daun menjadi keriting, mengorok daun, menularkan organisme penyebab penyakit tanaman, dan lain-lain. Untuk mengenali adanya serangga hama di lapangan, dapat dilihat dengan melihat serangga tersebut memang ada pada suatu tanaman, adanya embun madu hasil ekskresi kutu-kutuan, adanya cendawan jelaga, adanya kerusakan dan perubahan pada bagian tanaman, dan lain-lain ( Tjahjadi, 1989 ).

I. 2 Tujuan
            Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan fieldtrip ini, yaitu :
  1. Untuk mengetahui serangga hama apa saja yang ada di lapang pertanaman
  2. Untuk mengetahui inang (tanaman) apa saja yang terserang suatu hama
  3. Untuk melihat gejala-gejala kerusakan yang terjadi akibat dari serangan hama

I. 3 Metode
            Metode yang dipakai dalam pelaksanaannya adalah pengamatan langsung ke lapang dan kemudian mencatat hasil pengamatan.

BAB II
PEMBAHASAN

II. 1 Hasil Pembahasan
            II. 1. 1. Hama pada tanaman padi
            a. Penggerek batang padi
                        Penggerek batang padi yang ditemukan pada saat fieldtrip adalah spesies Scirpophaga incertulas ( penggerek batang padi kuning ) dan Scirpophaga innotata (penggerek batang padi putih). Penggerek batang padi kuning ditemukan menyerang pada tanaman padi masa vegetatif. Gejalanya berupa gejala sundep yaitu pucuk batang padi menjadi kering, berwarna kuning, dan mudah dicabut. Penggerek batang padi yang menyerang pada masa generatif menyebabkan gejala beluk, yaitu dimana bulir padi menjadi hampa atau tidak berisi.
            Gejala  beluk yang terjadi pada stadia generatif yaitu dimana tangkai  malai dalam batang dipotong larva sehingga malai padi menjadi hampa. Seluruh malai yang terserang mudah dicabut karena bagian batang telah putus (Suharto,2007).
            Selain beluk yang terjadi pada fase generatif ada pula gejala yang ditimbulkan oleh hama pada fase vegetatif yaitu gejala sundep yang disebabkan oleh hama penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas, dimana hama penggerek batang padi ini menyerang bagian tengah padi. Gejala sundep ini memiliki warna krem coklat pada bagian batang yang terserang serta mengeluarkan bau yang tidak sedap karena adanya pembusukkan  oleh air pada bagian bawah batang padi yang mengalami penggerekan oleh Scirpophaga incertulas( hama penggerek batang padi kuning).
Gelaja sundep yaitu ujung daun mati kering dan mudah dicabut karena daun tersebut telah putus digigit larva yang ada di dalam batang. Scirpophaga incertulas merupakan ngengat  berwarna coklat kekuningan dengan bercak hitam di bagian tengahnya. Panjang badannya 11-15 mm dan bentangan sayapnya kurang lebih 22-30 mm. Ngengat jantan lebih kecil dan warna sayapnya coklat muda, tidak mempunyai bercak hitam. Telur pada awalnya jernih atau berwarna krem muda dan selanjutnya akan menjadi lenig tua warnanya. Bentuknya pipih seperti sisik, berkelompok, ditutupi oleh beludru berwrna coklat. Larva yang baru menetas berwarna keabuan dengan kepala hitam. Ngengat betina biasanya bertelur pada malam hari di permukaan bagian bawah atau daun. Setiap kelompok berjumlah 50-100 butir. Masa inkubasi telur lima hari. Setelah menetas, larva tetap hidup di dalam lapisan beludru selama dua hari. Setelah itu akan keluar kemudian masuk ke dalam pelepah daun atau tersebar bergantungan di udara dengan benang-benang sutranya. Penggerek batang padi kuning tidak mengalami masa diapause dan umumnya ditemukan di daerah dengan tanaman padi sepanjang tahun (Suharto,2007)  









                              Gambar. Gejala sundep pada padi fase vegetatif

             b. Hama ganjur
                        Hama ganjur yang didapat adalah sejenis lalat (ordo Diptera) yaitu Orseolia oryzae. Larva makan jaringan tanaman di antara lipatan daun padi, pertumbuhan padi menjadi tidak normal, kadang-kadang membentuk puru. Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut.
             c. Pelipat dan pengorok daun padi
                        Hama pelipat daun yang ditemukan adalah hama putih palsu atau Cnaphalocrosis medinalis. Larvanya mengorok dan mengerat daging daun, sehingga daun tinggal kerangkanya saja. Larva bersembunyi didalam gulungan daun, menggulung daun dengan cara menempelkan kedua tepi daun, kemudian mengorok bagian epidermis bawah daun. Pada serangan berat, seluruh pucuk tanaman padi menjadi putih.

             d. Walang sangit
                        Hama walang sangit yang ditemukan adalah famili Alydidae spesies Leptocorisa oratorius. Nimfa dan imago menyerang pada buah tanaman padi yang sedang matang susu dengan cara menghisap cairan buah, sehingga menyebabkan buah menjadi tidak berisi.
                                  
            Gambar1. Leptocorisa oratorius yang sedang menghisap bulir padi

             e. Kepik
                        Kepik yang ditemukan pada tanaman padi adalah spesies Nezara viridula dari famili Pentatomidae. Hama ini menyerang buah/bulir padi. Sehingga menyebabkan bulir padi menjadi kosong atau tidak terisi.

                                  
            Gambar2. Nezara viridula yang sedang kopulasi diatas pertanaman padi
             f. Telur keong mas
                        Telur keong mas ( Pomacea caniculata) yang berada pada batang padi bagian bawah dapat menyebabkan proses transfer air menjadi terganggu. Sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman padi terganggu. Pomacea saniculata atau keong mas  pada stadium paling merusak ketika keong mas  berukuran 10  mm-40mm. Keong mas merusak tanaman padi dengan memarut jaringan makana dan memakannya. Bekas potongan daun dan batang yang terserang terlihat mengambang (Suharto,2007).
                                            
                                      Gambar3. Telur keong mas pada batang padi

            g. Belalang ( Valanga nigricornis )
                        Biasanya belalang yang menyerang merupakan belalang pada instar 1, 2, atau 3. Daun padi yang terserang terlihat bekas gigitan belalang.

            Tambahan
            h. Wereng coklat
                        Wereng coklat ( Nilaparvata lugens ) menyerang pada tanaman padi muda dan menyebabkan tanaman menjadi kuning dan mati. Pada tanaman tua, pertumbuhan menjadi merana dan bulir padi kosong. Wereng coklat menghisap cairan tanaman sehingga tanaman padi terlihat seperti terbakar ( hopperburn) yang sering juga disebut Puso.



            i. Wereng hijau
                        Wereng hijau ( Nephotettix spp.) merupakan vector penyakit virus tungro pada tanaman padi.

            II. 1. 2. Hama pada tanaman cabai
a.       Kutu ( Hemiptera )
Kutu yang menyerang pada tanaman cabai diantaranya adalah kutu putih ( Pseudococcidae ) dan kutu kebul ( Aleyrodidae ). Pada daun cabai yang terserang terlihat daun tidak tumbuh normal dan berwarna lebih pucat.
              
            Gambar4. Kutu putih pada daun cabai

b.      Kumbang Coccinellidae
Kumbang Coccinellidae yang menyerang tanaman cabai merupakan kumbang Coccinellidae jenis fitofag yaitu pemakan daun. Daun cabai yang terserang berlubang-lubang karena bekas gigitan.









                        Gambar. Daun cabai yang terserang Coccinellidae



            Tambahan
c.       Tungau
Tungau yang menyerang tanaman cabai adalah jenis Tetranychus cinnabarinus. Tungau ini akan menimbulkan bercak merah kecoklatan pada daun cabai.

            II. 1. 3. Hama pada tanaman pisang
a.       Erionota thrax
Hama ini merupakan hama penggulung daun pisang. Daun menjadi menggulung kebawah karena hama ini. Biasanya menyerang daun yang sudah agak tua. Daun yang telah menggulung lama-kelamaan akan mengering.

b.      Nacoleia octasema
Termasuk ordo Lepidoptera, famili Pyralidae. Hama ini merusak bunga pisang dan buah pisang muda, sehingga buah pisang tidak dapat berkembang secara sempurna. Jika menyerang buah pisang yang agak tua, penampakan buah akan kurang baik karena seperti ada kudis pada buah, sehingga kurang disukai konsumen. Kudis pada buah pisang ini disebabkan karena adanya tusukan yang disertai hisapan cairan pada permukaan buah pisang.
                         
Gambar5. Buah pisang yang terserang Nacoleia octasema



c.       Keong raksasa ( Achatina fulica )
Keong ini menyerang pada bagian batang pisang dan daun pisang. Batang dan daun yang terserang terlihat bekas grigitan dari keong raksasa tersebut.
                        
Gambar6. Tanaman pisang yang terserang Achatina fulica

d.      Belalang ( Valanga nigricornis )
Belalang ini menyerang daun pisang. Daun pisang menjadi rusak karena bekas gigitan hama ini.

            II. 1. 4. Hama pada tanaman talas
a.       Belalang Oxia sp.
Belalang ini menyerang pada daun talas. Biasanya yang menyerang merupakan belalang pada instar 1.  Daun menjadi berlubang-lubang karena gigitan belalang ini.
                 
Gambar7. Tanaman talas yang terserang Oxia sp.



b.      Kutu kebul ( Aleyrodidae )
Terdapat telur dan beberapa larva pada bawah daun alas. Telur kutu kebul diletakkan secara melingkar terlihat seperti putaran-putaran.

            c. Megacilidae ( Hymenoptera )
                        Hama ini mengakibatkan daun-daun talas menjadi berlubang tak beraturan dan mengakibatkan disente .

                                       
                 Gambar8. Daun talas yang terserang hama famili Megacilidae

            II. 1. 5. Hama pada tanaman singkong
            a. Kutu ( Hemiptera )
 Kutu yang menyerang pada tanaman singkong diantaranya adalah kutu putih ( Pseudococcidae ) dan kutu kebul ( Aleyrodidae ). Pada daun singkong yang terserang terlihat daun  berwarna kuning dan layu. Telur kutu kebul diletakkan secara melingkar terlihat seperti putaran-putaran.
                  
                   
Gambar9. Daun singkong yang terserang Kutu putih

b. Tungau
Tungau yang menyerang tanaman singkong adalah jenis tungau merah yaitu Tetranychus cinnabarinus. Tungau ini akan menimbulkan bercak merah kecoklatan pada daun singkong.

c.       Kutu tempurung ( Coccidae )
Kutu tempurung ini menyerang pada batang singkong yang telah dipanen. Bahayanya, apabila batang singkong yang telah terserang kutu tempurung ini ditanam, maka hasil tanaman akan tidak maksimal.

                      
   Gambar10. Kutu tempurung pada batang singkong

d.      Ulat kantung ( Mahasena corbetti )
Hama ulat kantung ini menyerang daun singkong dengan gejala yaitu daun singkong berlubang-lubang dengan didahului oleh gejala window panning.

            II. 1. 6. Hama pada tanaman mangga
a.       kutu putih ( Pseudococcidae )
Hama ini menyerang pada daun mangga. Biasanya terletak pada bagian bawah daun. Hama ini bersimbiosis dengan cendawan embun jelaga, yang bisa mengakibatkan proses fotosintesis tanaman terganggu.
                  
Gambar11. Daun mangga yang terserang kutu putih
b.      ulat kantung ( Pagodiella hekmeyeri )
Hama ulat kantung ini menyerang daun mangga yang mengakibatkan daun mangga berlubang-lubang.

            Tambahan
c.       Penggerek buah mangga
Hama ini merupakan ordo Lepidoptera, famili Pyralidae, spesies Philotroctis eutraphera. Buah yang diserang hama ini adalah buah muda. Buah yang terserang kadang-kadang tampak baik dari luar, tetapi bagian dalamnya rusak.

d.      Orthaga euadrusalis
Termasuk ke dalam ordo Lepidoptera, famili Pyralidae. Hama ini merusak pucuk-pucuk tanaman mangga dengan cara menggabungkan beberapa daun dan memakannya dari bagian dalam. Jika serangan berat, pucuk-pucuk tanaman akan mati, akibatnya produksi buah akan menurun.

            II. 1. 7. Hama pada tanaman sukun
a.       kutu putih ( Pseudococcidae ) dan kutu kebul ( Aleyrodidae )
Hama ini menyerang pada daun sukun. Biasanya terletak pada bagian bawah daun. Hama ini bersimbiosis dengan cendawan embun jelaga, yang bisa mengakibatkan proses fotosintesis tanaman terganggu. Telur kutu kebul melingkar-lingkar berbentuk seperti lingkaran.











                        Gambar. Kutu putih yang terlihat dibatang tanaman sukun
b.      Kumbang Coccinellidae
Kumbang Coccinellidae menyerang daun sukun dengan cara menggigit dan memakan bagian daun. Daun menjadi rusak karena bekas gigitan tersebut.
           






Gambar. Coccinellidae yang sedang menyerang tanaman sukun

II. 1. 8. Hama pada tanaman kelapa
a.       Kumbang Scarabaeidae
Kumbang ini merusak pucuk kelapa, daun muda dan tua. Ujung daun yang terkena serangan berbentuk seperti segitiga runcing. Jika serangan berat, dapat mematikan pohon kelapa.
            
Gambar12. Daun kelapa yang terserang kumbang kelapa
           
b.      Kutu kebul ( Aleyrodidae )
Serangan dari kutu ini menyebabkan daun-daun menjadi berwarna agak kekuningan, karena cairan dalam jaringan daun dihisap oleh hama ini.



 


           



Gambar. Telur-telur kutu kebul yang terlihat seperti lingkaran putih

c.       Ulat kantung ( Pagodiella hekmeyeri )
Ulat ini menyerang bagian daun tanaman, sehingga daun menjadi berlubang-lubang dengan diawali dengan gejala window paning.











                        Gambar. Ulat kantung yang menyerang tanaman kelapa

            Tambahan
d.      Artona catoxantha
Hama ini termasuk ke dalam ordo Lepidoptera. Ulat yang baru menetas dari telur menyerang dengan menimbulkan gejala serangan titik-titik pada daun. Setelah agak besar ulat akan menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun. Selanjutnya, ulat yang sudah cukup besar, makan daun kelapa berikut dengan tulang daunnya, sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja.



e.       Sexava nubilalis
Hama ini termasuk Ordo Orthoptera. Serangga ini makan makan daun kelapa hingga menyisakan hanya lidinya saja. Kadang-kadang kulit buah muda dan bunga juga dimakannya.

II. 1. 9 Hama pada tanaman jagung
Pada saat pengamatan hanya didapatkan kumbang Scarabaeidae dengan spesies Dinastes gideon dan Oryctes rhinoceros yang kehadirannya masih dipertanyakan pada tanaman jagung ini. Kemungkinan hama ini hanya singgah, karena disekitar tanaman jagung banyak tanaman kelapa. Pada beberapa tanaman jagung juga ditemukan bekas gerekan hama penggerek batang jagung, tetapi spesiesnya tidak ditemukan.
                  
Gambar13. Kumbang yang ditemukan pada tanaman jagung

            Tambahan
a.       Ostrinia
Hama larva penggerek batang jagung Ostrinia furnacalis menggerek batang langsung atau makan daun terlebih dahulu. Jika waktu menggerek bertemu dengan buku yang ada tongkol jagungnya, maka dia juga menggerek tongkol jagung.
  
b.      Sesamia inferens
Tanaman jagung akan mati karena menyerang tanaman yang masih muda. Larva menggerek dengan cara melubangi ruas batang.


c.       Heliothis armigera
Hama ini merusak tongkol, batang, dan daun jagung.

d.      Valanga nigricornis
Sangat merusak tanaman jagung apabila menyerang secara bergerombol. Daun jagung sangat dirusak oleh hama ini.

            II. 1. 10. Hama pada tanaman kangkung-kangkungan
a.       Kumbang Crysomelidae
            Kumbang ini bertelur dan berkembang tanaman ini. Hama ini merusak daun. Daun yang terserang menjadi berlubang-lubang. Pada permukaan daun kangkung-kangkungan ditemukan pula feses dari hama ini  yang memiliki bentuk yang khas karena memiliki rambut berwarna hitam yang berguna untuk menghindari dari predator ataupun parasitoid dan musuh alaminya.

b.      Kepik Coreidae
Kepik ini menyerang daun dan batang tanaman ini. Serangan berupa menghisap jaringan tanaman.

            II. 1. 11. Hama pada tanaman papaya
a.       Kutu putih ( Paracoccus marginatus )
Kutu putih ini menyerang buah dan daun tanaman papaya. Apabila serangan sudah berat, tanaman akan mati. Buah yang terserang menjadi busuk dan tidak bisa dimakan. Kutu putih ini juga berasosiasi dengan cendawan yang juga merusak buah papaya.

            II. 1. 12. Hama pada tanaman umbi-umbian ( ubi jalar, bengkuang )
a.       Belalang
Hama yang menyerang umbi-umbian ini berasal dari famili Acrididae dan Tetrigidae. Kedua hama ini menyerang daun tanaman yang mengakibatkan daun menjadi berlubang karena bekas gigitan hama ini.








                        Gambar. Belalang Tetrigidae pada daun ubi jalar

b.      Kepik Coreidae
Kepik ini menyerang daun dan batang tanaman ini. Serangan berupa menghisap jaringan tanaman.
           
            Tambahan
            Tanaman ubi jalar umumnya diserang oleh ulat penggerek batang Omphisa anastomosalis-Guen dari ordo Lepidoptera famili Pyralidae dengan gejala kerusakan tanaman layu karena transportasi air dan makanan terganggu. Terjadi pembengkakan batang dan beberapa jenis bagian mudah patah. Seperti halnya hama penggerek umbi, hama ini juga merusak umbi sambil meninggalkan kotoran di dalam umbi. Hama boleng (Cylas formicarius) dari ordo Coleoptera  dengan gejala kerusakan dimana larva maupun serangga dewasa merusak  umbi dengan masuk ke dalam umbi dan memakan umbi tersebut dengan membuat liang gerekan dalam umbi ( Suharto, 2007 )

            II. 1. 13. Hama pada tanaman kana
a.       Belalang
Hama ini merusak daun-daun tanaman ini. Daun-daun menjadi rusak karena bekas gigitan dari belalang tersebut.

            II. 1. 14. Hama pada tanaman kecik beling
a.       Pengorok daun
Adanaya gejala korokan pada daun yang disebabkan oleh larva Agromyzidae, Ordo Diptera.
            II. 1. 15. Hama pada tanaman lamtoro
a.       Kutu loncat lamtoro ( Icerya purchasi )
      Pada tanaman lamtoro yang terserang kutu ini, daun tanaman menjadi berwarna kuning yang berbeda sekali dengan warna daun normal.

BAB III
KESIMPULAN

III. 1 Kesimpulan

            Ada beberapa hama yang tidak hanya menyerang satu inang saja, tetapi juga menyerang inang lain, contoh misalnya adalah belalang dan kutu putih yang menyerang tanaman seperti talas, mangga, cabai, sukun, dan lain-lain. Kerusakan oleh hama umumnya adalah kerusakan pada bagian daun suatu tanaman. Kerusakan pada daun biasanya adalah berupa lubang-lubang atau window panning bekas gigitan serangga hama fitofag.

III. 2 Saran

            Untuk pengendalian hama, kita dapat mengambil beberapa cara, diantaranya adalah mencari musuh alami ( parasit, parasitoid, predator, dan patogen ) hama tersebut, tidak melakukan sistem pertanaman yang monokultur, memberikan jarak tanam yang sesuai dan tidak mudah dijangkau oleh hama untuk menyerang, penggunaan pestisida yang proporsional atau tidak berlebihan, dan ketatnya dalam pengkarantinaan dalam menerima masuknya tanaman baru yang dapat memungkinkan terbawanya hama baru.


Borror, Donald J. 1952. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Hidayat, Purnama. 2003. Pengantar Entomologi. Bogor: IPB Press

Tjahjadi, Nur. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Palembang: Kanisius
Suharto.2007.Pengenalan dan Pengendalian hama Tanaman   Pangan.Yogyakarta:ANDI Yogyakarta.


0 komentar:

Posting Komentar

apakah pendapat anda tentang blog ini?

RAMALAN CUACA

pendaftaran FMA

Powered byEMF HTML Contact Form

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Recent Posts

Social Media Sharing by CB Bloggerz

facebook

twitter