putubayong.blogspot.com

Minggu, 20 April 2014

Tugas Individu DDA “OKULASI” Disusun oleh : NAMA : PUTU EKA IRAWAN NIM : G111 13 513 KELAS : B PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 PELAKSANAAN OKULASI PADA KEBUN INDUK KAKAO Sumber Gambar: http://afandypoltek.wordpress.com Bahan Okulasi tanaman kakao berasal dari 2 (dua) jenis cabang yaitu ortotrop dan plagiotrop. Tanaman yang dihasilkan dari okulasi tunas ortotrop pada umumnya habitus baik , tanaman berjorget, tanaman tinggi besar dan percabangan teratur serta lebih lambat berbunga/berbuah. Sedangkan tanaman yang dihasilkan dari okulasi tunas plagiotrop pada umumnya habitus pendek, percabangan mulai dari permukaan tanah dan tanaman cepat berbuah. Faktor penting pada okulasi. Batang bawah: Batang bawah harus dalam pertumbuhan yang aktif, yang ditandai dengan adanya daun muda (flush). Sel-sel kulit batang bawah harus cukup mengandung air sehingga tidak terjadi kerusakan sel pada saat okulasi. Oleh karena itu sebaiknya okulasi dilakukan pada saat kandungan air tanah cukup. Entres kayu (kayu olulasi): Entres harus bermutu baik yaitu berwarna coklat (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda), dan mata dalam keadaan baik (nampak jelas). Ketrampilan tenaga okulasi: Potongan mata okulasi dengan sayatan batang bawah harus serasi. Disamping itu luka sayatan dan potongan mata okulasi harus diusahakan agar tidak membuka terlalu lama. Cara mengokulasi. Okulasi Ortotrop. - Pilih cabang-cabang ortotrop yang telah memenuhi syarat, ambil dengan hati-hati , hindarkan dari luka dan terkena suhu tinggi, tangkai daun dipotong 1.5-2 cm - Batang bawah yang sudah berumur ± 1 tahun diokulasi dengan mata entres yang dikehendaki, kulit batang bawah ditarik dengan pisau okulasi selebar 0.7 mm dan panjang 3-4 cm dibuka dari bawah ke atas. - Mata okulasi disiapkan dengan cara menyayat mata bersama sedikit bagian kayu tempat mata tersebut menempel. - Kayu dilepas dengan hati-hati dari bagian ujung, lalu kulit dipotong seukuran bukaan batang bawah. - Mata okulasi secepat mungkin ditempelkan pada bukaan batang bawah yang masih segar. Permukaan kambium hindarkan dari sentuhan tangan agar tidak terkontaminasi kotoran. Ikatlah dengan tali rafia dari bawah ke atas. Dengan susunan seperti genteng. Pada musim hujan, tali okulasi dapat ditutup degan parafin yang dicairkan. - 14 hari setelah pelaksanaan, apabila mata okulasi tetap berwarna hijau berarti okulasi jadi/berhasil. Apabila okulasi tidak jadi maka segera diulang pada sisi yang berlawanan. - Kemudian dilakukan pengeratan batang bawah pada jarak 5-6 cm di atas tempelan. Satu minggu setelah mata membengkak (metir) , batang bawah dilengkungkan, dan empat bulan kemudian batang bawah dipotong. - Batang klonal yang tumbuh dari mata entres dirundukkan agar tumbuh tunas ortotrop dan dari tunas yang tumbuh ini selanjutnya dipelihara 2 tunas ortotrop. - Setelah 6 bulan, batang klonal pertama dipotong selanjutnya dipelihara 2 tunas ortotrop dan tunas ini terus dipelihara selama 6 bulan (misal tunas A dan B). - Selanjutnya tunas A dipotong setinggi 20 cm dan dari tunas A ini dipelihara tunas A1 dan A2 kemudian menyusul tunas B untuk dipelihara tunas B1 dan B2. - Empat tunas dari A dan B tersebut kemudian dipelihara dan tanaman siap menghasilkan kayu okulasi/entres. Okulasi Plagiotrop. - Ranting calon kayu okulasi diambil dengan hati-hati, jangan sampai terluka dan terkena suhu tinggi. Tangkai daun dipotong 1.5-2.0 cm. - Batang bawah dipilih dari bibit yang tumbuh sehat, umur ± 4 bulan , diameter batang ± 7 mm. Kulit batang bawah ditarik dengan pisau okulasi selebar 0.7 mm dan panjang 3-4 cm, dibuka dari bawah ke atas (di bawah kotiledon) - Sayatlah mata okulasi bersama sedikit bagian kayu tempat mata menempel. Selanjutnya kayu dilepas dengan hati-hati dari bagian ujung, lalu kulit dipotong seukuran bukaan batang bawah. - Mata okulasi dihindarkan tersentuh tangan agar tidak terkontaminasi kotoran. Ikat dengan talim rafia dari bawah ke atas dengan susunan seperti genteng. Pada musim hujan tali okulasi dapat ditutup dengan parafin yang dicairkan. - Setelah 14 hari, bila okulasi berhasil maka mata okulasi tetap hijau. Bila gagal maka segera diulang pada sisi yang berlawanan. Okulasi yang berhasil dilakukan pengeratan batang bawah pada jarak 5-6 cm di atas tempelan. Satu minggu setelah mata membengkak (metir) batang bawah dilengkungkan. - Setelah tunas okulasi berdaun 5-6 lembar, batang bawah dipotong di atas pertautan, kemudian tunas baru dirawat dengan baik, hindarkan dari serangan hama atau penyakit. Pemupukan dan penyiraman bibit dilakukan sebagaimana lazimnya. - Pertumbuhan tunas okulasi diarahkan ke atas, diberi tajar yang panjangnya 50-60 cm - Selama okulasi tidak boleh ada tunas-tunas air/wiwilan yang tumbuh - Bibit hasil okulasi siap dipindahkan ke kebun setelah berumur 8-9 bulan, panjang tunas ± 30 cm dan jumlah daun lebih dari 12 lembar. Dua minggu sebelum bibit dipindahkan, polibag diputar untuk memutus perakaran yang menembus tanah.

apakah pendapat anda tentang blog ini?

RAMALAN CUACA

pendaftaran FMA

Powered byEMF HTML Contact Form

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Recent Posts

Social Media Sharing by CB Bloggerz

facebook

twitter