PUISI TANAH tani
Tanah tani
Gugusan cahaya berkilau nampak dari ufuk timur
cahaya itu menusuk hingga sela-sela dedaunan dan rerumputan
terlihat bayangan dirimu ditengah hamparan tanah
jemari tanganmu begitu erat mengayungkan cangkul
di atas tanah yang hampir pecah membelah bumi.
Tetesan rintihan air yang kau harapkan tak kunjung datang,
sesekali kau melipat lututmu dan menatap di birunya langit
mungkin dahagamu mulai kering dan keringat didahimu mulai bercucuran
hingga mebasahi sekujur tubuhmu
Dirimu terlihat resah
resah melihat biji_biji yang mulai mengering
tanahmu yang mulai kusam,
sementara anjing-anjing duduk bersila diatas empuknya kursi
anjing-anjing yang memakan hidanganku hari ini dan esok seterusnya
tapi entahlah, aku mulai bosan dengan kehidupan ini.
***