putubayong.blogspot.com

Kamis, 18 September 2014

PROPOSAL KEWIRAUSAHA PKMK

INI BUAT LO YANG PUSING BIKIN PROPOSAL KEWIRAUSAHAN KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Kewirausahaan ini sesuai dengan tenggang waktu yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran Kewirausahaan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan membimbing selama dalam proses pelaksaan Kewirausahaan ini kepada : 1. Bpk. Drs. Sutarja, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Cilaku – Cianjur 2. Ibu Sri Wahyuni Natali, ST selaku ketua program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 3. Ibu Ir. Sumariyah, Selaku Guru Kewirausahaan 4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang senan tiasa membantu baik moral maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Kewirausahaan ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, walaupun penulis masih berusaha untuk menyelesaikan sebaik-baiknya. Kritik dan saran sangat diharapkan oleh kami untuk menyesaikan proposal ini. Akhir kata, semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang melimpahkan berkah dan anugerah-Nya kepada semua pihak dan membalas semua amal ibadahnya. Penulis berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan. Cianjur, 20 November 2012 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …….......……………………………………………………..... i BAB I PENDAHULUAN A : Latar Belakang ………………………………………………………... 1 B : Tujuan ……………….………………………………………………………. 1 BAB II PROFIL USAHA A : Visi dan Misi ………………………………………………………………... 2 B : Bidang Usaha yang Dikembangan ………………………………………….. 2 C : Perizinan …………………………….………………………………………. 2 BAB III ASPEK MANAJEMEN A : Struktur Organisasi ………………………………………………………….. 4 B : Job Deskripsi ………………………………………………………………… 4 C : Biodata Tim Manajemen …………………………………………………….. 5 BAB IV ASPEK PASAR A : Produk yang Akan Dijual …………………………………………………… 6 B : Permintaan dan Penawaran ………………………………………………….. 6 C : Harga Jual Produk ………………………………………………….………... 6 D : Strategi Pemasaran …………………………………………………………... 6 BAB V ASPEK TEKNIK PRODUKSI A : Lokasi ……………………………………………………………………….. 7 B : Lay Out Bangunan ………………………………………………………….. 7 C : Kapasitas Produksi ………………………………………………………….. 7 D : Proses Produksi ……………………………………………………………... 8 E : Alat dan Bahan yang Dibutuhkan …………………………………………... 8 F : Waktu dan Jadwal Pelaksanaan ……………………………………………... 9 BAB VI ANASLISA KEUANGAN A : Rencana Anggaran Biaya ………………………………………………….... 10 B : Kebutuhan dan Sumber Dana ………………………………………………. 11 C : Prediksi Pendapatan ………………………….……………………………... 12 D : Produksi Laba Rugi …………………………………………………………. 12 E : Break Event Point ……………………………………………………...…..... 12 F : Analisa Kelayakan Usaha …………………………………………………… 12 G : Cash Flow …………………………………………………………………… 13 BAB VII PENUTUP A : Penutup ………………………………………………………………………. 14 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada umumnya masyarakat selalu menginginkan sesuatu yang berbeda, tidak terkecuali dengan hal kuliner atau makanan. Oleh karena itu dengan mencitakan lumpia aneka rasa ini konsumen bisa lebih tertarik. Olahan lumpia ini tidak menggunakan bahan pengawet ataupun bahan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen, dan telah disesuikan dengan stardar atau persyaratan pemerintah terhadap makana yang sehat. Pada pengolahan lumpia ini ada beberapa bahan baku yang dibutuhkan seperti tepung terigu, aci soba, toge, telor ayam dan untuk rasa lumpia ini bisa menggunakan daging ayam, sosis, baso dan kornet. Bumbu – bumbu yang dibutuhkan dalam pengolahan lumia ini seperti cabe, merica, garam, kecap dan penyedap rasa. Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi pemasaran kita dalam usaha dengan cara menyesuaika harga dan tempat yang strategis. Bisa juga dengan melakukan promosi pada produk yang dimiliki. Dalam pemasaran harus padai dalam mengatur harga, tempat penjualan, promosi produk dan inovasi yang bagus terhadap produk. Seperti bagaimana cara membuat lumpia ini terlihat lebih unik dan berbeda dari olahan lumpia pada umumnya. B. TUJUAN Tujuan dibuat proposal kewirausahaan ini adalah : 1. Memenuhi tugas kewirausahaan 2. Meningkatkan inovasi serta kreatifitas dalam dunia usaha 3. Belajar agar bisa melakukan sebuah kerjasama dengan orang lain 4. Belajar bagaimana cara untuk membuat sebuah perizin usaha BAB II PROFIL USAHA A. VISI DAN MISI a. Visi Menjadi perusahaan makanan yang menjadi pilihan utama konsumen dengan menyajikan aneka makanan yang sehat dan berkualitas. Dan memperkenalkan Lumpia sebagai makanan yang tidak kalah dengan makanan luar negeri. b. Misi 1. Dengan menciptakan lumpia aneka rasa ini, semoga lumpia menjadi makanan yang disukai oleh masyarakat banyak. 2. Menciptakan makanan yang sehat, serta cita rasa yang tinggi yang bertujuan untuk memuaskan konsumen. 3. Menjadikan produk lumpia menjadi produk yang berkualitas tinggi. B. BIDANG USAHA YANG DIKEMBANGKAN Bidang usaha yang dikembangkan adalah makanan. Karena sekarang banyak sekali makanan yang tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanannya, bahakan banyak pedagang yang dengan sengaja memasukan bahan – bahan kimia yang berbahaya ke dalam produk makanannya. Oleh karena itu dengan menciptakan makanan yang sehat dan mempunyai kualitas yang tinggi, kita dapat meningkatkan sumber daya manusia menjadi lebih baik dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. C. PERIZINAN a. Surat Izin Usaha Perdagangan Surat Izin Usaha Perdagangan sangat diperlukan bagi seorang pembisnis terutama jika jenis usaha tersebut termasuk dalam kategori jenis usaha yang berskala besar. Surat ini di keluarkan oleh Instansi Pemerintah yaitu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota atau wilayah domilsili perusahaan tersebut. Surat ini berlaku selama perusahaan masih berjalan. SIUP dibutuhkan sebagai dokumen jaminan untuk usaha yang anda jalankan. Tanpa memiliki sertifikat surat izin usaha perdagangan maka sewaktu-waktu usaha/perusahaan anda dapat dibubarkan oleh pemerintah melalui instansi terkait karena dianggap ilegal mengingat tidak adanya surat izin usaha. Adapun tujuan diberikannya surat perijinan yaitu : 1. Memberikan pembinaan, pengarahan dan penguasaan dalam kegiatan usaha. 2. Menjaga ketertiban dalam usaha. 3. Memperlancar arus barang. 4. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha. b. Contoh Surat Izin Usaha Perdagangan presentation61.jpg BAB III ASPEK MANAGEMENT A. STRUKTUR ORAGANISASI B. JOB DESCRIPTION a. Direktur utama 1. Bertanggung jawab kepada pemilik 2. Bertanggung jawab kepada barang-barang di toko 3. Bertanggung jawab pada kelengkapan barang 4. Bertanggung jawab kepada harga, quantitas, qualitas 5. Bertanggung jawab atas keuntungan hasil penjualan 6. Kontrol manaemen 7. Kontrol kinerja perusahaan 8. Menentukan kebijakan – kebiakan strategi b. Marketing 1. Kontrol barang yan dijual 2. Membuka dan menutup toko (memegang kunci) 3. Berhubungan dengan konsumen atau customer 4. Kontrol kebersihan toko, lampu dll. c. Keuangan 1. Kontrol investasi perusahaan 2. Kontrol kasir dan mesin registrasi 3. Kontrol faktur, PO harga jual dan label harga 4. Kontrol target dan realitas 5. Kontrol pendapatan 6. Kontrol penyiapan uang d. Karyawan 1. Memeriksa barang yang kosong 2. Merapikan barang 3. Memeriksa barang yang rusak 4. Mempelajari dan menengali barang 5. Mempelajari barang yang fast moving dan slow moving 6. Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan C. BIODATA TIM MANAGEMENT a. Direktur Utama Nama : Feri Ferdiansyah Alamat : Kebon Kawung, Cilaku – Cianjur Tanggal Lahir : Cianjur, 24 September 2012 b. Marketing Nama : Reksa Dian Perdana Alamat : Samolo, Cilaku – Cianjur Tanggal Lahir : Cianjur, 16 Desember 1994 c. Keuangan Nama : Roopi Asmi Alamat : Pataruman, Cilaku – Cianjur Tanggal Lahir : Cianjur, 11 April 1996 d. Karyawan Nama : Ujang Alamat : Seda, Cilaku – Cianjur Tanggal Lahir : Cianjur, 30 Desember 1990 BAB IV ASPEK PASAR A. PRODUK YANG AKAN DIJUAL Produk yang akan dijual pada usaha ini adalah Lumpia dengan beberapa rasa yaitu rasa ayam, rasa baso, rasa sosis dan rasa kornet. Olahan lumpia ini tidak menggunakan bahan pengawet ataupun bahan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen, dan telah disesuikan dengan stardar dan atau persyaratan pemerintah terhadap makana. B. PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pada umumnya masyarakat selalu menginginkan sesuatu yang berbeda, tidak terkecuali dengan hal kuliner atau makanan. Oleh karena itu dengan mencitakan Lumpia Aneka Rasa konsumen bisa lebih tertarik untuk membeli olahan makanan ini. C. HARGA JUAL PRODUK Harga jual produk Rp 5000/porsi. Untuk menetapkan harga kita melakukan riset harga pada produk ini di pasaran dan membandingkannya dengan harga yang akan dijual oleh produk kita. Supaya dari hasil penetapan harga ini bisa mecapai target usaha yang diinginkan. D. STRATEGI PEMASARAN Dalam pemasaran harus padai dalam mengatur harga, tempat penjualan, melakukan promosi produk, salah satu cara promosi adalah dengan menawarkan harga miring untuk setiap menu masakan. Inovasi yang bagus terhadap produk yang dimiliki, seperti bagaimana cara membuat lumpia ini terlihat lebih unik dan berbeda dari olahan lumpia pada umumnya. 1. Mengatur Harga dan Tempat Penjualan Pada umumnya harga yang dijual di pasaran sama dengan harga yang ditawarkan oleh produk kami yaitu sekitar Rp 5000/porsi. Tetapi produk kami mempunyai keunggulan dari produk-produk lumpia lainya karena produk kami sangat menomorsatukan kesehan dan kebersihan produk maupun tempat berjualan kami. 2. Startegi Produk Kami menawarkan nuansa dan rasa yang berbeda dengan produk lumpia lainnya karena produk lumpia kami lebih terasa unik dengan berbagai parian rasa yang ditawarkan yaitu rasa ayam, sosis, baso dan kornet. Karena lumpia yang dijual dipasaran hanya lumpia dengan satu rasa saja yaitu rasa original dari lumpia itu sendiri. 3. Promosi Produk Promosi yang kami lakukan yaitu sekitar tiga bulan dari pertama kali produk kami dijual dipasaran, karena dalam tahapan inilah produk kami susah untuk diterima oleh masyarakat. Dengan itu kami melakukan penawaran ke masyarakat dengan menawarkan harga yang miring untuk setiap parian rasa produk kami BAB V ASPEK TEKNIS PRODUKSI A. LOKASI Untuk memasarkan produk Lumpia ini kami memilih di Jln. Jebrod, Cilaku – Cianjur. Karena lokasi tersebut bukan hanya strategis, tetapi lokasi yang sangat tepat untuk menjual produk ini dan di Jln. Jebrod belum ada yang menjual produk Lumpia, apa lagi Lumpia Aneka Rasa yang akan ditawarkan oleh usaha kami. Jadi kemungkinan besar dengan memilih lokasi Jln. Jebrod akan menjadikan sebuah keuntungan bagi kami. B. LAY OUT BANGUNAN Untitled.png C. KAPASITAS PRODUKSI Peluang pasar pada produk ini sangat tinggi karena masih jarang orang yang menjual produk ini dibandingkan dengan produk lainnya. Produk ini diproduksi sekitar 25000 buah dengan harga jual produk Rp 5000/bungkus, dalam waktu 6 bulan. Supaya bisa mecapai target usaha yang diinginkan untuk mengembalikan modal dari pembangunan usaha ini. Kegagalan = 5% x Taget Penjualan = 5% x 25000 = 1250 buah Penerimaan = ( Target – Kegagalan ) x Harga jual/unit = ( 25000 – 1250 ) x Rp 5000 = 23750 x Rp 5000 = Rp 118.750.000,- Jumlah di atas adalah jumlah penerimaan yang di hasilkan oleh usaha makanan ini yang sudah dikurangi dengan jumlah kegagalan pada produk tersebut. Kegagalan produk bisa diakibatkan oleh kecelakan usaha atau tidak lakunya produk yang mengakibatkan makanan menjadi basi dan tidak laku dijual. D. PROSES PRODUKSI Proses Pembuatan dan Penyajian Lumpia : 1. Masukan minyak goreng secukupnya ke dalam wajan, dan tunggu sampai minyaknya panas 2. Masukan telor 1 butir untuk satu porsi 3. Masukan toge secukupnya 4. Masukan rasa yang diinginkan seperti rasa ayama, sosis, baso dan kornet 5. Masukan bumbu penyedap secukupnya 6. Masukan kecap manis 7. Masukan cabe / sesuai dengan keinginan mau pedas atau tidak. 8. Jangan terlalu lama menggorengnya, karena akan memnyebabkan toge menjadi layu dan kurang nikamat untuk dimakan. 9. Kemudian siapkan piring yang sudah dialaskan dengan kertas nasi, kemudian dialaskan di atasnya dialaskan daun pisang dan yang terakhir beri kulit lumpia di lapisan yang paling atas. 10. Masukan lumpia yang sudah jadi kedalam piring kemudian beri sumpit sebagai penggati sendok, dan lumpia siap untuk dinikmati E. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN a. Daftar Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Volume Satuan 1 Tepung terigu Biasa 360 Kg 2 Aci soba Terompet 180 Kg 3 Minyak goreng Kunci mas 180 Kg 4 Daging Ayam 180 Kg 5 Sosis Sosis 180 Bungkus 6 Baso Baso 180 Bungkus 7 Kornet Kornet 360 Kaleng 8 Sayuran Toge 900 Kg 9 Telor Telor ayam 720 Kg 10 Merica Ladaku 42 Renceng 11 Penyedap Royko 60 Renceng 12 Sasa Sasa 1/4 12 Renceng 13 Garam Yodium 12 Bungkus 14 Cabe Cabe rawit 180 Kg 15 Kecap Kecap sedap 720 Botol 16 Daun Daun pisang 90 Ponggol 17 Sumpit Sumpit kayu 1080 Lusin 18 Kertas Kertas nasi 90 Pak 19 Kantong Plastik 900 Pak 20 Gas Isi ulang 3 kg 60 Tabung b. Daftar Alat No Nama Alat Spesifikasi Volume Satuan 1 Penggoreng Wajan 1 Buah 2 Spatula Sedang 1 Buah 3 Kompor Quantum 1 Buah 4 Gas Gas LPG 3 kg 1 Buah 5 Etalase Kaca besar 1 Buah 6 Baskom Plastik 4 Buah 7 Toples Plastik 6 Buah 8 Piring Plastik 5 Lusin 9 Tenaga kerja 1 orang 180 Hari 10 Tempat Sewa 6 Bulan F. WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN NO URAIAN WAKTU/BULAN 1 2 3 4 5 6 1 Persiapan ü 2 Penyediaan Alat dan Bahan ü ü ü ü ü ü 3 Produksi ü ü ü ü ü ü 4 Promosi ü ü ü 5 Pemasaran ü ü ü ü ü ü 6 Laporan Hasil Usaha ü BAB VI ANALISA KEUANGAN A. RENCANA ANGGRAN BIAYA a. Daftar Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Vol Sat Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Tepung terigu Biasa 360 Kg 6.000,- 2.160.000,- 2 Aci soba Terompet 180 Kg 6.000,- 1.080.000,- 3 Minyak goreng Kunci mas 180 Kg 11.000,- 1.980.000,- 4 Daging Ayam 180 Kg 20.000,- 3.600.000,- 5 Sosis Sosis 180 Bks 20.000,- 3.600.000,- 6 Baso Baso 180 Bks 20.000,- 3.600.000,- 7 Kornet Kornet 360 Klg 20.000,- 7.200.000,- 8 Sayuran Toge 900 Kg 4.000,- 3.600.000,- 9 Telor Telor ayam 720 Kg 10.000,- 7.200.000,- 10 Merica Ladaku 42 Rcg 4.000,- 168.000,- 11 Penyedap Royko 60 Rcg 3.500,- 210.000,- 12 Sasa Sasa 1/4 12 Rcg 6.500,- 78.000,- 13 Garam Yodium 12 Bks 1.000,- 12.000,- 14 Cabe Cabe rawit 180 Kg 15.000,- 2.700.000,- 15 Kecap Kecap sedap 720 Btl 5.000,- 3.600.000,- 16 Daun Daun pisang 90 Pgl 2.000,- 180.000,- 17 Sumpit Sumpit kayu 1080 Lsn 2.500,- 2.700.000,- 18 Kertas Kertas nasi 90 Pak 6.000,- 5.400.000,- 19 Kantong Plastik 900 Pak 5.000,- 450.000,- 20 Gas Isi 3 kg 60 Tbg 13.000,- 780.000,- Jumlah 50.298.000,- b. Daftar Alat No Nama Alat Spesifikasi Vol Sat Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Penggoreng Wajan 1 Buah 50.000,- 50.000,- 2 Spatula Sedang 1 Buah 10.000,- 10.000,- 3 Kompor Quantum 1 Buah 130.000,- 130.000,- 4 Gas LPG 3 kg 1 Buah 100.000,- 100.000,- 5 Gerobak Alumunium 1 Buah 500.000,- 500.000,- 6 Baskom Plastik 4 Buah 10.000,- 40.000,- 7 Toples Plastik 6 Buah 4.000,- 24.000,- 8 Piring Plastik 5 Lusin 8.000,- 40.000,- 9 Tenaga kerja 1 orang 180 Hari 20.000,- 3.600.000,- 10 Tempat Sewa 6 Bulan 150.000,- 900.000,- Jumlah 5.394.000,- Jumlah keseluruhan dalam waktu 6 bulan : Modal Bahan Rp 50.298.000,- Modal Alat Rp _5.394.000,-_+ Rp 55.692.000,- Jadi, rencana anggaran biaya yang dibutuhkan Rp 60.000.000,- Rp 60.000.000,- _Rp 55.692.000,-_ + Lain – lain : Rp 4.308.000,- c. Pajak Pajak = 11,5 % x Rp 50.298.000,- = Rp 5.784.270,- d. Pengeluaran Pengeluaran = Alat + Bahan + Tenaga Kerja + Tempat + Pajak + Lain-Lain + BB = Rp 894.000 + Rp 50.298.000 + Rp 3.600.000 + Rp 900.000 + Rp 5.784.000 + Rp 4.308.000 + Rp 3.600.000 = Rp 69.384.270,- e. Penerimaan Kegagalan = 5% x Taget Penjualan = 5% x 25000 = 1250 buah Penerimaan = ( Target – Kegagalan ) x Harga jual/unit = ( 25000 – 1250 ) x Rp 5000 = 23750 x Rp 5000 = Rp 118.750.000,- f. Keuntungan Untung = Penerimaan – Pengeluaran = Rp 118.750.000 - Rp 69.384.270 = Rp 49.365.730,- B. KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA Jumlah keseluruhan dalam waktu 6 bulan : § Modal Bahan Rp 50.298.000,- § Modal Alat Rp _5.394.000,-_+ Rp 55.692.000,- Jadi, rencana anggaran biaya yang dibutuhkan Rp 60.000.000,- Rp 60.000.000,- _Rp 55.692.000,-_ + § Lain – lain : Rp 4.308.000,- C. PREDIKSI PENDAPATAN § Target penjualan : 25.000 buah § Kegagalan : 5% Kegagalan : 5% x 25.000 = 1250 § Harga jual : Rp 5000/buah § Penerimaan : (25.000 – 1250 ) x Rp 5000 = Rp 118.750.000,- D. PRODUKSI LABA RUGI Keuntungan : Untung = Penerimaan – Pengeluaran = Rp 118.750.000 - Rp 69.384.270 = Rp 49.365.730,- E. BREAK EVENT POINT BEP (Q) = _Fc_ Keterangan : Fc : Alat dan Tempat P.Vc P : Harga Jual Vc : Biaya Variabel : Target = _1.794.000_ = _1.794.000_ = 480 5000 – 1250 3735 F. ANALISA KELAYAKAN USAHA R/C Ratio : Rp 118.750.000,- = 1,7 Rp 69.384.270,- BAB VII PENUTUP Alhamdulilahirobil’alamin. Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena dengan karunia dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, tetapi potensi keberhasilan rencana usaha yang penulis sarankan sangatlah besar, karena di tunjang oleh peluang usaha yang baik juga kemauan usaha dari penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Sabtu, 06 September 2014

PELUANG USAHA YANG MENJANJIKAN DI BIDANG PERTANIAN

Sekarang siapa sih yang tidak kenal JAHE. Tanaman yang sangat populer di Indonesia, sekoteng, bandrek dan wedang adalah beberapa produk minuman yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir setiap malam, terutama di daerah perkotaan, kita sering disapa oleh para penjual keliling minuman tersebut. Atau sekarang coba tengok kalau kita pergi ke mini market atau swalayan, selalu ada produk-produk dengan bahan dasar jahe yang mejeng rapi di rak-rak etalase. Tidak secara tiba-tiba pamor jahe ini begitu tenar, namun tanaman ini sudah sekian lama diketahui manfaatnya oleh orang tua kita sejak dulu. Pemakaiannya begitu meluas karena ternyata manfaatnya sangat banyak. Tidak hanya dipakai sebagai salah satu bumbu pelengkap masakan saja, namun juga ternyata banyak pula digunakan untuk tujuan di bidang kesehatan, terutama untuk jenis Jahe Merah. 

Beberapa manfaat dari jahe di bidang kesehatan tersebut dapat saya sebutkan sebagai berikut : 
• Sebagai obat herbal 
• Sebagai antioksidan, antiinflamasi, analgesik, antikarsinogenik (anti kanker), dan kardiotonik (penguat fungsi jantung) 
• Pencegah Obesitas 
• Anti diare dan mual 
• Anti hiperlipidemia (lemak berlebih) 
• Melancarkan aliran darah 
• Obat untuk kolesterol 

Apabila anda masih kurang percaya mengenai manfaat jahe yang saya sebutkan tersebut, anda boleh lihat deh di hasil penelitian yang dikeluarkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian DI SINI atau anda boleh lihat juga di DOWNLOAD AREA. Bagi anda yang belum mengetahui mengenai sejarah, asal muasal dan klasifikasinya, serta ingin kenal lebih dekat dengan Jahe, saya sudah siapkan dari Wikipedia DI SINI atau di DOWNLOAD AREA. Setelah anda baca mengenai manfaat jahe, jenis dan klasifikasinya, terutama Jahe Merah, mari kita lanjutkan ke analisa peluang usaha. Terdapat beberapa faktor, menurut saya, yang perlu kita perhitungkan, mari kita mulai (kalau ada yang kurang, tambah sendiri ya…hehehe) 

Faktor yang Memungkinkan Budidaya Jahe Merah Menguntungkan Mari kita urai beberapa yang mungkin akan menjadi faktor menguntungkan atau mendukung keberhasilan budidaya jahe merah 
1. Permintaan terhadap Jahe Merah masih cukup tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Silahkan anda browsing dan searching mengenai permintaan produk agro ini. 
2. Tanaman Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 0 – 2.000 m.dpl. sehingga cakupan tempat budidaya relatif luas. 
3. Teknis budidaya relatif mudah, dengan menggunakan media tanam di dalam polybag ataupun karung bisa dilakukan. Dengan demikian lahan yang dibutuhkan tidak perlu luas, kita bisa memanfaatkan lahan di pekarangan atau halaman rumah yang tidak produktif. Cara atau teknik budidaya pun sudah banyak tersedia dan banyak dipraktekkan. Anda pun dapat melakukan budidaya jahe merah sistem organik dengan mudah. 
4. Harga jual jahe merah menurut perkembangan pasar saat ini memang tidak setinggi seperti tahun-tahun sebelumnya, namun saya lihat masih memiliki nilai ekonomis. Apalagi bila dilakukan pengolahan jahe menjadi produk turunan, misalnya serbuk jahe dan gula, harganya tentu akan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibanding harga jahe mentah . 
5. Belum begitu banyak yang melakukan budidaya jahe, meskipun di beberapa daerah sudah menjadi komoditi andalan, tengok misalnya di beberapa daerah di Sukabumi, Tasikmalaya atau di daerah Brebes, tanaman ini menjadi salah satu komoditi andalan daerah. 
6. Biaya yang harus dikeluarkan relatif rendah. Kita hanya perlu menyediakan polybag atau karung, tanah, pupuk, dan bibit serta biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar, apalagi bila dilakukan oleh kita sendiri. 

Hambatan Budidaya Jahe Merah 
1. Kualitas jahe harus benar-benar diperhatikan karena hal ini akan menentukan harga jual. Sekedar info, kualitas jahe Indonesia masih di bawah negara lain (ga percaya ? browsing dong…). Bagaimana cara mengatasinya ? Pola budidaya organik yang telah dilakukan oleh beberapa mitra HCS terbukti dapat menanggulangi masalah kualitas ini. Jadi tidak perlu khawatir, kita bisa sharing koq… 
2. Serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini akan berhubungan dengan kualitas dan jumlah hasil budidaya. Namun masalah penyakit dapat ditekan dan dicegah apabila teknis budidaya kita mengikuti pola yang benar. 
3. Penjualan hasil budidaya. Hal ini memang menjadi masalah klasik di Indonesia, hampir untuk semua komoditi. 

Belum ada regulasi yang jelas mengenai sistem penjualan maupun patokan harga. Tapi ga usah pusing, mengenai penjualan komoditas jahe ini, mungkin anda bisa menjual langsung ke distributor, pasar, industri jamu atau minuman, atau anda menjalin kerja sama dengan kelompok tani jahe misalnya di Sukabumi, Tasikmalaya maupun Brebes yang sudah terlebih dahulu mapan untuk ikut nebeng jual. Yang penting, kita harus usahakan mendapatkan harga beli yang layak dan masih mempunyai nilai ekonomis sedang-tinggi. Ironis memang, sebagai contoh, minggu kemarin saya pergi belanja ke sebuah swalayan terkenal, iseng-iseng lihat harga jahe gajah yang dijual Rp. 19.850,-/kg, kemudian iseng juga nelpon ke ‘pengepul jahe’ yang ternyata menerima jahe gajah dengan harga beli Rp. 8.000,- saja……hadduh Teknis Budidaya Jahe Merah Setelah menimbang mengenai peluang dan kemungkinan hambatannya, mari kita pelajari teknis budidaya tanaman yang satu ini agar kita sama-sama mendapat gambaran umum yang lebih lengkap. Banyak pola tanam yang bisa kita terapkan, di sini saya akan coba bahas teknis budidaya organik jahe merah menggunakan pola HCS. 

Namun sebelumnya coba kita pelajari secara umum karakteristik tanaman jahe berikut ini : Syarat tumbuh : 
• Iklim : Tanaman jahe memerlukan curah hujan antara 2.500-4.000 mm/thn • Pada umur 2,5 – 7 bulan perlu cukup sinar matahari. Artinya, tanaman ini harus berada di tempat terbuka agar cukup sinar matahari sepanjang hari 
• Suhu udara yang optimal adalah 20 – 35 derajat Celcius 
• Secara umum dapat tumbuh pada keasaman tanah dengan pH 4.3 – 7.4, kecuali untuk jenis Jahe Gajah pada pH 6.8 – 7.0 
• Tumbuh baik pada tanah subur dan gembur, serta banyak mengandung humus Persiapan Bibit atau Benih Jahe Merah Kita dapat melakukan penanaman dari bibit jahe merah yang sudah siap tanam atau sudah bertunas antara 5-10 cm. 

Namun apabila tidak tersedia, kita dapat menyemaikan bibit dari bentuk rimpang. Apabila menyemaikan sendiri, perhatikan kualitas rimpang yang akan disemaikan. rimpang untuk disemaikan haruslah berasal dari induk yang cukup tua umurnya, permukaan rimpang mengkilat dan tidak cacat serta tidak terlihat ada bekas diserang hama. 
1. Teknik Persiapan Rimpang Rimpang yang akan disemaikan (tentunya setelah diseleksi), dibersihkan dan kemudian dijemur namun hati-hati jangan terlalu kering. kemudian….. 
• Simpan selama 1 – 1.5 bulan. 
• Patahkan rimpang dengan tangan, yang mana setiap potongan tadi memiliki 3 – 5 mata tunas, kemudian dijemur kembali selama 1/2 sampai 1 hari (lihat cuaca). 
• Masukkan potongan rimpang tersebut ke dalam karung 
• Buat larutan PHEFOC HCS, dengan dosis : 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 14 liter air, kemudian ditambah 2 sendok makan gula pasir, aduk sampai rata dan biarkan selama 15 menit. 
• Potongan rimpang yang sudah dalam karung kemudian dicelupkan ke dalam larutan PHEFOC selama 15 menit. Angkat dan tiriskan. Tujuan perendaman dengan PHEFOC adalah agar bibit terbebas dari patogen asal penyakit dan memiliki daya tahan lebih tinggi untuk mendapat serangan penyakit, ya mirip di-immunisasi dulu lah… 
• Selama menunggu proses ‘pe-nirisan’, buatlah larutan SOT HCS dengan dosis : 5 tutup botol SOT dilarutkan ke dalam 14 liter air, dan ditambahkan pula 3 sendok makan gula pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 15 menit 
• Setelah cukup ditiriskan, bakal bibit tadi kemudian direndam selama kurang lebih 6 jam dalam larutan SOT HCS yang telah dibuat tadi. Tujuan perendaman dengan SOT adalah agar nantinya bibit dapat tumbuh dengan baik dan sehat terutama pada saat-saat awal penanaman 
• Setelah 6 jam, karung berisi benih tersebut kemudian ditiriskan sampai kering. Dan benih sudah siap untuk disemaikan. 

2. Teknik Penyemaian Rimpang Beberapa cara dapat dilakukan untuk penyemaian bibit jahe dari rimpang ini. Dengan menggunakan sistem kotak kayu atau dengan cara membuat bedengan. Kali ini saya ulas penyemaian dengan memakai kotak kayu. 
• Buat kotak kayu dengan ukuran misalnya 50 x 100 cm dengan tinggi 10 cm. Bentuknya seperti nampan. Tahu nampan kan ?
 • Buat campuran tanah untuk media semai dengan bahan campuran : tanah dan pupuk bokashi (lihat cara membuat Pupuk Bokashi), perbandingannya adalah tanah : pupuk bokashi = 3 : 1 
• Kemudian campuran tanah tersebut masukkan ke dalam kotak dan disebar secara merata 
• Benamkan potongan-potongan rimpang jahe ke dalam tanah tersebut. Kemudian tutup tipis dengan tanah atau daun kering 
• Lakukan perawatan dengan cara menyiram media semai tadi dengan air 2 kali sehari • Waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian berkisar antara 2-4 minggu. Sabaar… Teknik Penanaman Jahe Teknik penanaman jahe berikut yang saya pilih adalah dengan memanfaatkan media tanam dalam polybag atau karung. Di sini saya memilih karung karena kebetulan mudah diperoleh dan murah, meskipun katanya rada-rada rapuh kalau sudah lama, tapi coba saja lah. 

Teknik memakai polybag atau karung ini banyak juga yang menyebut sebagai cara budidaya tanaman vertikultur, artinya budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat. 
1. Alat dan Bahan
 • Karung (disini saya memakai ukuran 40 x 100 cm), jumlah terserah anda. Saat ini saya siapkan 100 karung 
• Sekop atau cangkul, untuk mengaduk 
• Ember • Pupuk Bokashi 
• Tanah 2. Penanaman Bibit 
• Buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1. 
• Masukkan campuran tanah tersebut ke dalam karung dengan ketinggian kurang lebih 15 cm atau 1/5 tinggi karung. Untuk memudahkan, sebelumnya tekuk dulu permukaan karung bagian atas. 
• Ambil rimpang jahe hasil penyemaian, patah-patahkan rimpang jahe tersebut dengan tangan menjadi 2-3 ruas, yang mana setiap ruas minimal terdapat 2 mata tunas 
• Bibit jahe kemudian ditanam 3-5 cm ke dalam tanah dalam karung tadi. Setiap karung dapat diisi beberapa titik tanam, atur misalnya 2 – 3 titik tanam. Rata-rata sih katanya kira-kira 200 gr bibit cukup untuk satu karung. 
• Atur penyimpanan karung posisinya lebih tinggi dari permukaan tanah. Buat kolom gundukan tanah memanjang, setiap gundukan kolom bisa diisi 2-3 baris karung.  

3. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Jahe Tahap berikutnya adalah perawatan dan pemeliharaan tanaman. Kegiatan ini meliputi penyiraman tanaman, pemberian pupuk dan penanggulangan penyakit • Pada tahap awal, lakukan penyiraman air secara teratur dan rutin pagi dan sore selama kurang lebih seminggu, bertujuan agar tunas tidak kering dan layu 
• Selanjutnya, penyiraman dilakukan sehari sekali kecuali pada kondisi kemarau sebaiknya penyiraman dilakukan dua kali 
• Pada usia tanaman 2 – 4 minggu lakukan penyemprotan atau penyiraman dengan fermentasi SOT. Sebelumnya lakukan fermentasi larutan dengan dosis : 5 tutup botol SOT + gula pasir 3 sdm + urine ternak 2 liter + feses ternak cair 2 liter. Fermentasi dilakukan selama 24 jam, kemudian larutkan dalam 15 liter air. Kemudian baru digunakan untuk menyemprot atau menyiram 
• Penyemprotan dengan SOT bergantian dengan PHEFOC dengan interval 2-4 minggu sekali 
• Pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat keluar rimpang jahe ke permukaan, lakukan penimbunan dengan campuran tanah dan bokashi (perbandingan tanah : bokashi tetap 3 : 1). kurang lebih setinggi 10 cm 
• Selalu lakukan penyiangan media tanam dari hama berupa gulma/rumput agar tidak mengganggu pertumbuhan rimpang 
• Penimbunan dilakukan terus secara berulang sampai tanaman jahe berusia sekitar 8 bulan atau sampai karung terisi penuh dengan tanah 
• Rata-rata usia optimal penanaman jahe berkisar antara 8 – 10 bulan, ditandai dengan mulai mengeringnya daun 
• Dengan pola tanam seperti ini, diharapkan hasil panen jahe per karung mencapai minimal 10 kg Pengendalian Hama dan Penyakit Hama yang paling sering menyerang tanaman jahe adalah kepik, ulat penggesek akar dan kumbang. Sedangkan penyakit berupa penyakit layu bakteri, busuk rimpang, dan bercak daun. Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jahe merah ini, saya akan coba share dan ulas agak detail nanti di tulisan berikutnya…. 

Tentang Hama dan Penyakit yang sering menyerang tanaman jahe bisa dibaca DI SINI dan DI SINI Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah Analisa ini saya lakukan secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 100 karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan meliputi modal awal dan biaya pemeliharaan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe. 
1. Biaya yang saya keluarkan meliputi : 
• Karung : 100 karung x Rp. 600,- = Rp. 60.000,- 
• Pupuk Bokashi : = Rp. 50.000,-Karena saya belum mempunyai limbah ternak sendiri, jadi terpaksa saya beli dulu kotoran ternak. 
• Bibit Jahe : 100 karung x Rp. 1.000 = Rp.100.000,- 
• Pupuk SOT dan PHEFOC = Rp.250.000,- 
• Ongkos kerja : Gratis, kerjain aja dulu sendiri. Kalaupun minta bantuan, mungkin cukup keluar uang Rp.100.000 untuk pengerjaan membuat campuran tanah dan memasukkan ke dalam karung 
• Lain-lain atau tidak terduga = Rp.500.000,- 

TOTAL Biaya yang sudah dan akan saya keluarkan = Rp. 960.000,- 

2. Hasil Penjualan Jahe Merah Berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 10-15 kg/karung. Bahkan ada diantara salah seorang mitra HCS dapat mencapai produksi 20 kg/karung. Di sini, saya berandai-andai panen per karung anggap saja hanya mencapai 5 kg/karung. Jadi perkiraan total hasil panen 100 karung x 5 kg = 500 kg Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 – Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas tentunya. Saya berandai lagi di sini, harga jual yang akan saya peroleh anggap saja rendah yaitu Rp. 6.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg). 

• Hasil penjualan : 500 kg x Rp. 6.000 = Rp. 3.000.000,- Keuntungan atau laba : Rp. 3.000.000,- – Rp. 960.000,- = Rp. 2.040.000,- Parameter kelayakan usaha : B/C rasio : 3.125, atau anggap saja jelek-jeleknya di 2.0 B/C ratio menunjukkan angka di atas 1, ini menandakan usaha budidaya jahe merah masih termasuk layak. 

Gambaran Peluang Usaha Menurut analisa secara umum di atas, budidaya tanaman jahe merah dengan sistem organik HCS masih layak untuk dilakukan (Benefit Cost ratio 3.125). Karena masih layak, saya sekarang sedang merintis untuk membuktikan aplikasinya langsung, ya semoga saja lancar… Rencana saya malah akan melakukan penanaman setiap bulan sekali. Kenapa akan saya lakukan seperti itu ? Karena nantinya mulai pada 8 – 10 bulan mendatang, saya berharap bisa panen Jahe setiap bulan. Artinya, mudah-mudahan setiap bulan saya akan mendapat tambahan pemasukan uang minimal Rp. 2.040.000,-/bulan. Apabila prospeknya stabil dengan trend yang bagus, kemungkinan saya akan menambah jumlah media tanam lebih dari 100 karung, why not ? Kalau per karung butuh lahan 1 meter persegi, maka saya akan butuh minimal total 800 meter persegi. Masih kurang lahan ? Mungkin saya akan coba pola penyimpanan media tanam bertingkat. Why not II ? Targetnya adalah meningkatkan jumlah hasil panen per karungnya, dengan demikian meskipun harga relatif tetap, saya akan mendapat keuntungan lebih dari jumlah panen yang meningkat. Dan bagi anda yang memiliki lahan 1 (satu) are atau bahkan berhektar-hektar silahkan anda hitung sendiri potensi yang dapat dihasilkan. Jadi, bagaimana menurut anda ? Menanam Jahe Merah Mungkinkah Jadi Milyuner ? Jawaban saya sih mungkin saja, sejauh kita berani bekerja keras dan berusaha. Untuk tahap awal, tidak apa-apa lah saya rela jadi Jutawan dulu….hehe. Next, bukan hal yang tidak mungkin saya jadi seorang Milyuner sukses dari budidaya Jahe Merah !!

apakah pendapat anda tentang blog ini?

RAMALAN CUACA

pendaftaran FMA

Powered byEMF HTML Contact Form

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Recent Posts

Social Media Sharing by CB Bloggerz

facebook

twitter