IKA Proteksi Tanaman Unhas Mengadakan Raker di Bantaeng
"IKA
Proteksi Tanaman Unhas Mengadakan Raker di
Bantaeng"
IKAPT
(Ikatan Keluarga Alumni Proteksi Tanaman) Universitas Hasanuddin mengadakan
rapat kerja bertepat di Pantai Marina, Bantaeng. Rapat kerja ini berlangsung
pada dari tanggal 27-29 Januari 2017 dengan mengangkat tema “Memperkuat sumber Daya Manusia Dan
Sinergisitas Alumni Proteksi Tanaman Universitas Hasanuddinuntuk Berperan Aktif
Dalam Pembagunan Pertanian di Era Perdagangan Bebas”.
IKAPT
sendiri digagas pada tahun 2015 akan tetapi pada bulan oktober 2016 bertepatan
dengan Temu Alumni Nasional Unhas, kemudian melaksanakan pertemuan di Jurusan
Proteksi tanaman Unhas dan menghasilkan formatur terpilih yang diketuai oleh
Prof. Dr. Ir Muhammad Taufik Muhayang, M.Si . Dimana IKAPT didirikan bertujuan
untuk menghimpun keseluruhan Alumni proteksi tanaman universitas hasanuddin.
Jumlah
Alumni yang menghadiri kegiatan rapat kerja ini berjumlah kurang lebih 150
orang yang terdiri dari berbagai angkatan. Angkatan tertua yang mengadiri
kegiatan ini yaitu 1967 sampai dengan angkatan termuda yaitu 2013.
IKAPT
juga melasanakan kegiatan penanaman pohon di kawasan pantai marina yang
bertujuan untuk menjadikan kawasan panati
marina menjadi hijau. Penanaman pohon bersama yang berjumalah 200 pohon
dihadiri juga oleh Dekan II Fakultas Pertanian Unhas
Rapat
Kerja IKAPT sendiri berlangsung seusai kegiatan penanaman pohon yang mulai dari
pukul 11.30 sampai 16.00. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Bantaeng Prof,
Dr, Ir. Nasruddin Abdulah sekaligus pembuka acara kegiatan ini. Setelah itu
acara pelantikan kepengurusan baru IKAPT Unhas dan rapat kerja dimulai dengan pembahasan AD/ART dan Prorgram kerja yang
akan dilaksanakan selama satu kepengurusan kedepan.
Rapat
Kerja IKAPT menghasilkan beberapa program kerja salah satunya yaitu mengaktifkan
kembali departemen Proteksi Tanaman atau Ilmu Hama Dan Penyakit Tanaman karena
selama tahun 2008 semenjak terbentuknya prodi agroteknologi departemen proteksi tanaman, ilmu tanah dan budidaya
tanaman bergabung dalam satu prodi yaitu Agroteknologi yang diprogram diawal
semester lima.
Menurut
Andi Khaeruni yang sekarang menjabat
menjadi ketua proteksi tanaman UNHALU memaparkan dengan stauta UNHAS menjadi PTNN-BH ini
menjadi kemudahan untuk mengaktifkan kembali departemen proteksi tanaman dalam
artian tidak lagi bergabung dengan prodi Agroteknologi ini dikarenakan
permintaan akan sarjana proteksi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, selain
itu menurut Awaluddin menyambung
bahwa bergabungannya proteksi tanaman dengan prodi agroteknologi tidak sesuai
dengan kebutuhan di dalam dunia kerja.
Dengan dilaksanakan Raker IKAPT ini diharapakan kedepanya IKAPT bisa menjadi wadah aspirasi dan berorganisasi untuk alumni proteksi tanaman sehingga alumni proteksi kedepannya lebih solid lagi, selain itu juga menjadi pendampingan untuk mahasiswa calon sarjana untuk mendapatkan jejaring didunia kerja.